SuaraSumsel.id - Meski Pemerintah telah memperbaiki kebijakan larangan penjualan minyak goreng curah, namun komoditas ini tercatat menyumbangkan inflasi tertinggi di Sumsel, pada Desember 2021.
Badan Pusat Statistik merilis, komoditas minyak goreng menjadi penyebab inflasi tertinggi di Sumsel pada akhir tahun 2021. Padahal sebelumnya, Pemerintah telah memperbaiki kebijakan larangan penjualan minyak goreng curah.
"Komoditas minyak goreng masih sumbang inflasi tertinggi di Sumsel pada Desember 2021, sumbangan inflasinya mencapai 14 persen," kata Kepala BPS Sumsel, Zulkifli, Senin (3/1/2021) saat konfrensi pers yang digelar secara virtual.
Pemerintah sempat berkeinginan melarang penjualan minyak goreng curah terhitung 1 Januari 2022. Namun kebijakan ini kemudian diperbaiki pada awal Desember lalu, yang kembali memperbolehkan minyak goreng curah diperjualbelikan di pasaran.
Hal ini, diakui Zulkifli telah mempengaruhi andil pada inflasi di Sumsel.
"Minyak goreng masih mengalami kenaikan, meski kebijakannya (kebijakan minyak goreng curah) dicabut. Andilnya cukup besar," terangnya.
"Sebenarnya, pada 2021 ini mengalami kenaikan yang signifikan. Di tahun 2021 ada larang, memasarkan minyak goreng curah dan sudah diperbaiki pada 10 Desember lalu, namun kondisinya harganya sudah terlanjur naik di pasaran," terang dia.
Kenaikan harga minyak goreng di pasaran disebabkan karena suplai di pasaran telah berkurang akibat kebijakan larangan tersebut, meski kebijakan tersebut kemudian diperbaiki.
"Surplai di pasaran berkurang, meski kebijakannya dikoreksi di awal Desember lalu," ujar Zulkipli.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi COVID-19 Dosis Pertama di Sumsel Lampaui Target
Sejumlah kenaikan harga komoditas lainnya di penghujung tahun 2021 juga terjadi pada ayam dan telur ayam serta cabai rawit. "Ada tren atau musiman, mengakibatkan komoditas tertentu naik, misalnya daging dan telur ayam pada akhir tahun, hari raya atau acara-acara digelar masyarakat," ungkapnya.
Pada Desember lalu, Sumsel mengalami inflasi 0,42 persen. Nilai itu lebih rendah dibandingkan dengan prediksi dan pencapaian inflansi kalender di Sumsel jika dibanding tahun 2020.
Untuk kota Palembang, juga mengalami inflasi 0,42 persen seperti hanya Sumsel, sedangkan Lubuklinggau mengalami inflasilebih rendah yakni 0,35 persen.
Tag
Berita Terkait
-
Harga Minyak Goreng Melonjak, Jokowi Perintahkan Mendag Operasi Pasar
-
Motor Masuk Kolong Truk Tronton di Bypass Alang-alang Lebar, Pengendara Tewas di Tempat
-
Napi Kabur dari Lapas Empat Lawang, Petugas Masih Lakukan Pengejaran
-
Palembang Belum Selenggarakan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Ini Penyebabnya
-
Berkas Rampung, 10 Anggota DPRD Muaraenim Segera Disidang Kasus Gratifikasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
5 Cara Set Lipstik Biasa untuk Jadi Transferproof Pakai Bedak Tabur agar Tampilan Rapi
-
5 Mobil Bekas untuk Angkut Galon dan Gas bagi Pemilik Warung di Bawah Rp 40 Juta
-
7 Merek Sepatu Lokal Indie untuk Tampil Keren dan Anti Mainstream
-
5 Cara Pakai Lipstik untuk Mencegah Nempel di Gigi agar Tampilan Rapi dan Anti Malu
-
5 Kontribusi Strategis Bank Sumsel Babel dalam Memperkuat UMKM di Kabupaten PALI