SuaraSumsel.id - BPBD Sumsel sebelumnya menilai BPBD kota Palembang lamban mendata jumlah korban dari banjir yang terjadi akhir pekan lalu. Banjir yang terjadi di Palembang dilaporkan karena intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan debit air anak Sungai Musi meluap.
Kondisi tersebut diperburuk oleh faktor drainase kota yang kurang optimal. Kabid BPBD Sumsel, Ansori menilai pendataan atau perhitungan kerugian dilakukan oleh kota dan kabupaten.
Sehingga data itu pun dilaporkan ke pemerintah provinsi dan BNPB guna mengambil langkah-langkah evakuasi yang lebih cepat.
Ansori menilai BPBD kota Palembang kurang cermat dalam mengambil langkah pendataan korban.
Baca Juga: Palembang Diguyur Gerimis, Ini Prakiraan Cuaca Sumsel 27 Desember 2021
"Saya minta data berapa banyak yang terdampak juga belum ada waktu h+1. Rupanya kota juga tidak ada data berapa banyak yang terdampak itu," ungkap Ansori, Senin (27/12/2021).
Hujan intesitas tinggi yang mengguyur kota Palembanga, Sabtu (25/12/2021) pagi, menyebabkan banjir di seluruh kota Palembang.
Kepala Basarnas Kota Palembang, Herry Marantika mengatakan ketinggian banjir melebihi satu sentimeter.
Dikatakan Herry, dari hasil pemantauan tim di lapangan, sekitar 4.000 Kepala Keluarga atau KK terdampak banjir. Ribuan KK yang terdampak banjir tersebar di lima Kecamatan.
Lima Kecamatan yang terdampak cukup parah akibat hujan deras Sabtu lalu yakni, Kecamatan Ilir Timur II, sebanyak 100 KK dengan ketinggian air 25 cm, Kecamatan Ilir Timur I , 3.100 KK dengan ketinggian air 25 cm, Kecamatan Ilir Timur III, 1.040 KK ketinggian air 40 cm, Kecamatan Kalildoni. 500 KK ketinggian air 50 cm.
Baca Juga: Sriwijaya Dempo Run di Sumsel Diharap Jadi Agenda Wisata Nasional
"Terparah di Kecamatan Sukarami, tepatnya di Perumahan Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan Sukajaya, RT 003 RW 007. Jumlah KK dalam RT tersebut sebanyak 160 KK, yang terdampak 100 KK, jumlah rumah terendam lebih kurang 200, ketinggian air sepinggang orang dewasa 1 meter," tambahnya.
Selain melakukan pemantauan dan pendataan, Basarnas juga sudah melakukan evakuasi terhadap beberapa warga yang terdampak. Ada beberapa warga yang dibawa untuk di evakuasi dengan menggunakan perahu karet.
"Yang dievakuasi tim sar ada 9 orang, 5 dewasa, 2 bayi dan 2 anak-anak. Yang lain lebih memilih bertahan dirumah masing-masimg dengan berbagai pertimbangan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Tangisan Pilu dI Rumah Kosong, Warga Syok Temukan Bayi Perempuan di Garasi
-
Ambulans RSUD Kosong Sopir dan BBM, Keluarga Nangis Histeris Urus Jenazah Sendiri
-
Guru Silat di Ogan Ilir Jadi Tersangka Pencabulan Santri, Diduga Lakukan Berkali-kali
-
WNA Rusia di Palembang Jadi Korban Curanmor, Drone dan GoPro Raib
-
Sayang Dibuang! Ini Cara Benar Simpan Kue Basah Palembang Pasca Lebaran