Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 03 Desember 2021 | 21:54 WIB
Rocky Gerung bongkar strategi intelejen [tangkap layar]

SuaraSumsel.id - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan adanya upaya menggagalkan reuni 212. Upaya menghalangi dan menggagalkan ini sudah dipersiapkan matang.

Menurut Rocky, intelijen-intelijen juga banyak dilibatkan guna memuluskan pembubaran reuni ini. 

Keterangan itu setidaknya disampaikan Rocky saat menjadi bintang tamu podcast Refly Harun di saluran Youtubenya yang dikutip wartawaekonomi.co.id-jaringan Suara.com, pada Kamis 2 Desember 2021.

Menurut Rocky Gerung, reuni 212 masih dianggap sebagai acara yang dihelat kelompok berbahaya sehingga harus dibubarkan.

Baca Juga: Destinasi Wisata Lawang Borotan Viral, Kotor Dipenuhi Coretan

“Jadi Istana cemas dengan reuni 212. Karena reuni ini bisa mengakumulasi isu yang terjadi belakangan, seperti Omnibus Law, Habib Rizieq Shihab, dan lainnya, menjadi isu kemanusiaan dan keadilan. Dan akumulasi isunya jadi tinggi untuk mendeligitimasi kekuasaan,” kata Rocky.

Menurut dia, pendengung agar reuni 212 ini digagalkan sebenarnya datang dari pihak yang bisa ditebak.  Sehingga wajar jika publik menganggap Istana seolah menempatkan Islam sebagai musuh.

Melansir wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com, padahal, baik Kapolri, Panglima, dan KSAD yang baru menginginkan adanya rasa damai.

“Ada dua perintah, ada perintah tersembunyi yang kita tak tahu datang dari mana, itu lalu masuk ke aparat. Lalu bekerjalah intelijen mengumpulkan data. Data yang enggak cukup dibikin cukup dengan cara bikin data sendiri dia,” katanya lagi.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual Unsri Sidik Polisi, Instagram Unsri Diserbu Warganet

Load More