Fatmawati, bendahara Yayasan Minhajul Islamiyah mengatakan, terdapat 130 siswa di MTS/MA Minhajul Islamiyah. Dengan rincian 3 kelas di tingkat MTS dan 2 kelas di tingkat MA.
"Kami sudah sering minta bantuan ke pemerintah, BUMN, swasta dan lainnya , tapi tetap tidak ada hasil. Sudah 5 tahun tapi tetap saja begini," ungkapnya sedih.
Menurutnya, agar anak - anak di Pulo Kerto ini tetap mengenyam pendidikan yang layak, mereka harus rela menumpang di teras masjid dan sebuah ruangan di belakang masjid . Ruangan itulah yang dijadikan tempat belajar.
"Ruangan ini juga sudah mulai rusak, dinding yang berlubang, atap yang bocorkalau hujan bahkan lampu pun tak ada untukpemerang karena banyak tangan jahil sehingga saat siswa siswi belajar penerangannya hanya matahari saja karena lampunya sering hilang. Tak hanya lampu, kipas angin , sapu dan perlengkapan sekolahpun sering hilang," bebernya.
Namun semuanya harus diterima oleh para siswa siswi, demi keberlangsungan pendidikan mereka. "Kami sangat berharap ada uluran tangan dermawan yang bisa membantu mewujudkan mimpi anak - anak pinggiran kota ini agar bisa mengenyam pendidikan yang layak seperti siawa siswi pada umumnya," tuturnya.
Dikatakan Fatmawati, mereka yang bersekolah disini adalah anak - anak kurang mampu dan yatim piatu. Untuk biaya, MTS tidak dipungut biaya sedangkan MA satu bulannya Rp50 ribu.
Damri, Ketua RT 23 sekaligus anggota pembangunan MTS/MA Minhajul Islamiyah mengatakan, sekolah ini pada dasarnya ditujukan untuk membantu anak-anak kurang mampu di kawasan tersebut agar bisa mendapat pendidikan yang layak.
"Jangan sampai ada yang putus sekolah karena tidak mampu. Makanya dibangun sekolah ini," ujarnya.
Senada dengan yang diucapkan Fatmawati sebelumnya, Damri menuturkan, selama ini perwakilan warga setempat sudah sering meminta bantuan ke pemerintah, BUMN, Swasta dan lainnya agar pembangunan sekolah mereka bisa terus dilanjutkan.
Baca Juga: ASN di Sumsel Tertipu Rp623 Juta, Jaminkan 18 Unit Dump Truk
"Tapi ya sampai sekarang masih seperti ini saja. Padahal kami cuma tidak mau sampai ada yang putus sekolah. Cuma itu saja niat kami," ucapnya.
Kontributor : Welly Jasrial Tanjung
Tag
Berita Terkait
-
ASN di Sumsel Tertipu Rp623 Juta, Jaminkan 18 Unit Dump Truk
-
Terapkan PPKM Level 3 saat Nataru, Pelajar Palembang Tak Diliburkan
-
Hiasan Pengantin Khas Palembang Dipakai Artis Malaysia Viral, Budayawan Beri Respon Ini
-
LRT Sumsel Kini Wajib Pakai Uang Elektronik, Berlaku 1 Desember 2021
-
Kompak, Mukti dan Nasuhi Akui Tak Pernah Tahu Proposal dan Aliran Dana Masjid Sriwijaya
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
Terkini
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan
-
Bukan Sriwijaya FC, Klub Inilah yang Diincar Sumsel United Jelang Championship 2025/26
-
Apakah Sumsel United Bakal Tantang Sriwijaya FC di GSJ Jelang Championship 2025/26?
-
Jelang Championship 2025/26, Sumsel United Berani Adu Gengsi di Laga Kandang