SuaraSumsel.id - Keluarga Mahasiswa (KM) Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM Unsri menuntut agar pihak rektorat lebih transparan atas tiga kasus pelecehan seksual yang dilaporkan.
Diungkapkan Divisi Perlindungan Perempuan KM BEM Unsri, Syarifah, ketiga kasus pelecehan seksual yang dilaporkan belum mendapatkan keterbukaan dari pihak rektorat.
Meski pihak rektorat mengungkapkan jika telah membentuk tim investigasi atas kasus-kasus pelecehan tersebut. "Sampai saat ini, keinginan untuk audiensi pada pihak rektorat pun tidak direspons," ujarnya.
Pihak rektorat hanya membalas berbagai perihal tersebut dalam bentuk surat jawaban dan tanggapan.
Padahal, kata Syarifah, pihak Rektorat seharusnya terbuka dan transparan mengenai upaya penyelidikan atas kasus-kasus pelecehan seksual ini.
Apalagi, jika dugaan para pelaku belum mendapatkan sanksi-sanksi.
Kekhawatiran saat ini, sambung ia, pihak Rektorat cenderung tertutup dan tidak tegas.
"Padahal kasus pelecehan bukan kasus biasa, ini lebih kepada fungsi lembaga pendidikan sendiri, guna memberikan perlindungan dan mendidik para peserta didik," sambung ia.
Karena itu, BEM Unsri masih akan melakukan pendampingan atas kasus-kasus laporan pelecehan seksual, sampai dengan para pelaku ditemukan dan disanksi tegas.
Baca Juga: Salip Palembang, Musi Banyuasin Pimpin Klasemen Porprov XIII Sumsel
Penerapan saksi dan keterbukaan pada kasus ini akan memperlihatkan keberpihakan piha rektorat pada akorban. Karena, sambung dia, jika kasus ini tidak sampai pada penyelesaian, terutama memberikan sanksi kepada pelaku, maka akan menjadi catatan buruk pada citra Unsri.
Apalagi, Kementerian Pendidikan juga sudah memiliki aturan agar pihak kampus dapat mencegah secara dini atas perbuatan-perbuatan asusila di kampus.
"Sampai saat ini, Rektorat tidak bersedia bertemu dan membahas bersama," ujar dia.
Korban Terus Didampingi
KM BEM Unsri mengungkapkan jika kondisi para korban mulai membaik, termasuk spikologisnya. Terakhir, juga ada upaya bangaimana para korban berobat ke psikiater.
Sementara untuk kebutuhan skripsinya masih harus diurus.
Tag
Berita Terkait
-
Begini Cara Pemkot Padang Deteksi Dini Kejahatan Seksual Terhadap Anak
-
Pasar Bawah Bukittinggi Diduga Dibakar, DPRD Sumbar Bahas Maraknya Kasus Pelecehan Seksual
-
Jamin Bimbingan Skripsi Dilanjutkan, Korban Pelecehan Seksual Unri Ganti Pembimbing
-
6 Dari 7 Tersangka Kasus Pencabulan dan Kekerasan Pada Anak di Malang Ditahan
-
Coreng Marwah Minangkabau, DPRD Sumbar Bakal Bahas Maraknya Kasus Pelecehan Seksual
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
6 Mobil Bekas untuk Tampil Keren tanpa Biaya Modifikasi Mahal bagi Anak Muda
-
Rezeki Digital Datang Lagi! 8 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis Kalau Kamu Cepat Klaim
-
Terkuak! Bayi Dalam Kantong Plastik di Sungai Lilin Ternyata Dibuang Ibu Kandung Sendiri
-
BRI Perkuat Hilirisasi dan Daya Saing Industri Sawit Lewat Sindikasi Strategis Rp5,2 Triliun
-
10 Mobil Bekas untuk Modifikasi Sleeper yang Cocok bagi Penggemar Performa