SuaraSumsel.id - Anomali cuaca yang terjadi di beberapa hari terakhir membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan siaga.
BPBD Sumsel bahkan meminta BPBD di 17 kabupaten/kota di provinsi itu segera menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi banjir dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan hal tersebut dilakukan untuk merespons kondisi cuaca yang diprakirakan mengalami peningkatan karena adanya anomali. Oleh karena itu, segera tetapkan status siaga bencana.
"Kebencanaan kan harus cepat, harus siaga, jadi jangan tunggu-tunggu lagi," kata dia, Sabtu (6/11/2021) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Sumsel di Kuartal III 2021 Melambat
Menurutnya, dengan ditetapkannya status siaga, setiap personel menyiagakan juga peralatan dan perlengkapan kedaruratan bencana, seperti perahu, genset, tenda darurat, tali-temali, kendaraan darat, sehingga sewaktu-waktu terjadi bencana bisa digunakan dan kondisinya prima.
"Pergerakan teknis menjadi lebih efektif dan efisien," imbuhnya.
Kesiapsiagaan ini diperkirakan dapat berlangsung lama sebagaimana rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang melaporkan hingga triwulan pertama 2022, Sumsel bakal mengalami fenomena hujan skala menengah 200-300 mm diiringi dengan angin kencang.
"Bila terjadi peningkatan lebih dari yang direkomendasikan, status naik menjadi darurat," ujarnya.
Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang telah menyiagakan ratusan personelnya di semua wilayah sub- regional di kabupaten/kota.
Baca Juga: Pemkot Petakan Wilayah Rawan Bencana Alam
Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika menambahkan para personel ditugaskan untuk melakukan pemantauan terhadap kejadian bencana yang diprakirakan meningkat hingga Maret 2022.
“Ratusan personel kami siagakan. 70 orang personel diantaranya terpusat di Palembang dan sekitarnya yang rawan terjadi bencana banjir,” kata dia.
Menurutnya, peralatan pertolongan, seperti perahu karet, kendaraan darat, oksigen selam berikut peralatan penunjang lainnya sudah dipastikan siap digunakan kapanpun. “Peralatan ini penting dalam proses evakuasi korban bila sewaktu-waktu terjadi bencana,”ujarnya.
Selain memastikan kesiapsiagaan personel dan peralatan, lanjutnya, Basarnas juga menyiagakan posko pengaduan bencana yang terkoneksi dengan pemangku kepentingan kebencanaan, seperti BPBD, Tagana atau TNI/Polri.
“Posko tersebut aktif selama 24 jam menggunakan layanan darurat dengan nomor 115,” tambahnya.
Ia berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan, seperti tidak beraktivitas di tepi sungai bila tidak begitu dibutuhkan. Sebab, intensitas hujan hingga beberapa waktu ke depan diprakirakan rendah dan menengah skala 200-300 mm dengan potensi bencananya besar.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
Terkini
-
Motivasi Langsung dari Gubernur, Ini Pesan Herman Deru untuk Generasi Muda Sumsel
-
Makin Mudah! Ini 7 Titik Pengisian Mobil Listrik di Tol Sumatera Selatan 2025
-
Biar Tahan 10 Tahun, Ini 6 Cara Merawat Baterai Mobil Listrik yang Benar
-
Lebih Nyaman atau Lebih Sexy? Ini Bedanya Push-Up Bra dan Bralette 2025
-
Dapat Saldo Dadakan! Klaim Sekarang 5 Link DANA Kaget Terbaru