Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 10:49 WIB
Korban pengeroyokkan kakak tingkat dibesuk bupati [Welly JT/suara.com]

 "Saya sudah rapatkan dengan tim dokter, pasien harus dioperasi di Palembang. Karena mengalami patah tulang leher, sehingga ada saraf terjepit," jelasnya. 

Dia menjelaskan, alasan tidak bisa di RSUD Dr. Shobirin, karena selain peralatan medis yang terbatas, juga terhadap pasien harus ditangani oleh dokter spesialis ortopedi sub spesialis saraf.

"Sementara di RSUD Dr. Shobirin belum ada dokter tersebut," ungkapnya. 

Karena itu, Bupati lansung mengambil tindakan, menjamin pengobatan Aditya. Dia meminta Aditya untuk dikirim ke RSUP Muhammad Husein Palembang.

Baca Juga: Mengenang Masa Lalu, KA Babaranjang Sumsel Hadirkan Llivery Vintage

"Untuk biaya keluarga sudah dibantu. Kemudian biaya operasi kita masih lihat nantinya berapa. Namun estimasi sekitar Rp 200 juta. Itu juga keluarga pasien tidak perlu memikirkan biaya. Itu urusan saya," tegasnya.

"Saya juga minta di Palembang pastikan dulu, kamar rawatnya, dokternya, sehingga begitu sampai di Palembang langsung dilakukan tindakan," tambahnya. 

Ratna  saat melihat pasien, kondisinya sadar dan membuka mata, namun belum bisa menggerakkan tubuh.

"Mudah-mudahan anak ini segera pulih," harapnya. 

Baca Juga: Terima Kuota Internet 10 GB Kemendikbud Ristek, Ini Kata Pelajar Sumsel

Load More