SuaraSumsel.id - Sosok Brigjen Junior Tumillar sempat ramai diperbincangkan publik. Namanya viral, karena menulis surat terbuka kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Brigjen Junior menulis surat karena keheranannya atas sikap Brimob Sulawesi Utara atau Sulut yang mendatangi seorang Bintara Pembina Desa atau Babinsa.
Saat itu, dia menulis surat pakai tulisan tangannya di kota Manado, pertengahan bulan September lalu. Surat itu berisi pembelaannya pada sang Babinsa pada warga Ari Tahiru yang tanahnya diserobot PT. Ciputra International. Junior tidak terima karena Babinsa yang membela rakyat dari tindakan perusahaan malah harus dipanggil dan diperiksa aparat polisi.
Apalagi, masyarakat itu buta huruf. Isi surat itu pun viral di media sosial.
Gegara surat itu, Brigjen Junior Tumilaar diperiksa Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).
Perbuatan melawan hukum dimaksud, kata Komandan Puspomad Letjen Chandra W. Sukotjo, adalah pelanggaran Hukum Disiplin Militer dan pelanggaran Hukum Pidana Militer sesuai Pasal 126 KUHPM serta Pasal 103 ayat (1) KUHPM.
Dalam menghadapi proses hukumnya, Brigjen Junior Tumilaar dicopot dari jabatannya sebagai Inspektur Kodam XIII/Merdeka (Irdam Merdeka).
Melansir Suaralampung.id-jaringan Suara.com, Brigjen Junior Tumilaar mengawali karier militernya dengan menjadi taruna Akademi Militer. Setelah Lulus Akmil, Junior menjadi perwira Zeni.
Pengamat Militer Slamet Ginting mengungkapkan jika Brigjen Junior berpengalaman tugas teritorial cukup panjang. Setidaknya Junior pernah bertugas di enam Kodam.
Baca Juga: Kasus Investasi DHD Farm di Sumsel, Korban Alami Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
Pada perwira pertama, Junior bertugas di Maluku lalu Menjadi Komandan Pleton Detasemen Zeni 5 di Ambon.
Junior dipindah ke Mimika, Papua dan kemudian dipindah ke Kalimantan Timur.
Setelah itu pindah ke Aceh, Sumatera Utara.
Di Sumatera Utara, Junior pernah menjadi Komandan Kodim di Tapanuli Tengah. Saat pangkat kolonel, sambung Slamet Ginting, Junior menjadi perwira ahli Pangdam bidang lingkungan hidup.
"Ini menarik. Jadi dalam 33 tahun karier militernya, 17 tahunnya berada di lingkungan pendidikan. Baik sebagai guru militer di pusat pendidikan Zeni Angkatan Darat kemudian juga dosen sampai dosen utama di Seskoad dan Kodiklat AD," kata Slamet Ginting dikutip dari YouTube Hersubeno Point.
Hidup Brigjen Junior dikenal sederhana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dony Oskaria dan Dirut BRI Turun Langsung Bantu Korban Banjir Aceh Tamiang
-
Waspada! Ini Peta Lokasi Rawan Begal di Pinggiran Kota Palembang
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
9 Pusat Kecantikan di Palembang untuk Perawatan Akhir Tahun dengan Promo Nataru
-
Tak Sampai Rp1 Juta, Ini Itinerary Libur Natal & Tahun Baru 3 Hari di Palembang