SuaraSumsel.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam sebuah unggahan di Facebook, diklaim mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak mengadakan acara, menggelar perkumpulan, maupun keluar kota selama tiga bulan ke depan.
Alasannya, karena saat ini ada beberapa varian baru COVID-19 yang kebal terhadap daya tahan tubuh, yakni C12, Mu, dan Zeta.
Berikut narasinya:
"Bu Ibu/Pak Bpk sabar dulu ya jngn dulu piknik/ tamasya, ada himbauan dari Menkes bahwa s/d 3 bln kedepan jngn mengadakan acara yg kumpul2/ keluar kota dsb karena ada varian baru virus C12, Mu dan Zeta ini virus kebal thd daya tahan tubuh... jadi kita diminta lebih hati2 dan waspada, virus jenis Mu ini sdh sampai ke Malaysia/ Asia Tenggara, semoga ngga sampai ke Indonesia..."
Baca Juga: Dua Mantan Wagub Sumsel Diperiksa Kasus Korupsi Alex Noerdin
Namun, benarkah Menkes mengimbau masyarakat untuk tidak keluar kota selama tiga bulan?
Tangkapan layar narasi yang menyatakan Menkes imbau masyarakat hindari keluar kota selama tiga bulan (facebook)
Penjelasan:
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pesan berantai itu bukanlah pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Pesan berantai itu tidak benar. Pesan dari Menteri Kesehatan adalah kita tidak boleh terlena dengan keadaan yang sudah semakin membaik. Kita harus tetap menjaga protokol kesehatan," kata Nadia.
Baca Juga: Kendaraan di Sumsel Kembali Terima Pemutihan Pajak, Berlansung 3 Bulan
Menurut Nadia, penerapan protokol kesehatan harus dipertahankan bukan hanya karena ada ancaman varian baru COVID-19.
Varian yang sudah ada di Indonesia pun masih bisa menjadi ancaman dan perlu diwaspadai, misalnya varian delta, jelas dia.
Klaim: Menkes imbau masyarakat hindari keluar kota selama tiga bulan
Rating: Salah/Hoaks
Baca juga: Menkes imbau masyarakat belajar hidup berdampingan dengan pandemi (ANTARA)
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Beredar Hasil Exit Poll LSI Keluar Sebelum TPS Ditutup, Pram-Rano Raih 55,8%, Benarkah?
-
Cek Fakta: Andika-Hendi Borong Sembako untuk Serangan Fajar?
-
Cek Fakta: Semua Penerbangan di Bandara Halim Ditunda, Gara-gara Selvi Ananda Mau Terbang ke Solo?
-
Cek Fakta: Benjamin Netanyahu Terbaring di Rumah Sakit
-
Cek Fakta: Arab Saudi Batasi Kuota Haji Indonesia, Gara-gara Kalah 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Riuh! Herman Deru Bagikan Salam dari Jokowi Usai Menang Hitung Cepat Pilkada
-
Berikut Keunggulan Herman Deru-Cik Ujang di Pilkada Sumsel: Raih 73 Persen
-
Anggota KPPS 21 Tahun Meninggal Dunia di Tengah Tugas Pemungutan Suara
-
Quick Count Pilkada Sumsel 2024: Herman Deru-Cik Ujang Unggul 73 Persen
-
Viral TPS di Ogan Ilir Dekorasi Ala Kondangan, Warga Serasa Hadir di Pesta