SuaraSumsel.id - Korban pembacokan di pagar sekolah, Umar (47) warga Jalan Muhajirin 4,Kelurahan Lorok Pakjo, Ilir Barat (IB) I di depan SD Negeri 23 Palembang ternyata korban salah sasaran. Pelaku mengincar anaknya yang dikira merebut istrinya.
Peristiwa ini bermula saat pelaku mengira jika yang mengantar sekolah ialah anak dari korban yang selama ini dikira dekat istri korban. Pelaku dibakar api cemburu karena istrinya sedang menjalin cinta terlarang anak korban.
"Kondisinya sudah membaik tapi belum bisa berdiri. Lukanya di paha kanam kiri sebanyak lima jahitan dan di betis satu jahitan ," Yusmaniar istri korban, Rabu (22/9/2021).
Diceritakan Yusmaniar (53) , antara korban dan pelaku RH tidak ada masalah. " Pelaku itu salah sasaran," sambung dia.
" Pelaku ada masalah dengan anak saya, dia pergi bersama istri pelaku dan sudah satu bulan tidak ada kabar," tambah Yusminar.
Menurut Yusmaniar, diduga anak laki - lakinya menjalin cinta terlarang dengan istri pelaku.
Istri pelaku ini sering memberikan perhatian lebih kepada anaknya. Kebetulan anak Yusmaniar ini sedang tidak ada pekerjaan dan sering berada di rumah, makanya sering bertemu dengan istri pelaku.
" Kami dan pelaku ini tetangga, dia itu ngontrak disini . Rumah kami dan pelaku hanya berjarak 10 meter, jadi sering bertemu anak saya dan istri pelaku. Diduga sudah tiga bulan menjalin cinta terlarang ini," katanya.
Masih dikatakan Yusmaniar, mungkin karena istri pelaku dan anaknya sudah kabur selama satu bulan ini jadi pelaku kesal dan saat kejadian mungkin itu, pelaku mengira yang mengantar sekolah ialah anaknya.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Palembang, 20 September 2021
" Harapan saya semoga pelaku cepat ditangkap untuk pelaku, dan untuk anak saya agar segera cepat pulang," tuturnya.
Kapolsek IB I Kompol Roy Tambunan mengatakan kejadian pembacokan yang terjadi di depan SD Negeri 23 Palembang, itu salah sasaran.
" Pelaku berinisial RH salah sasaran, dia fikir yang antar anak ke sekolah itu selingkuhan istrinya ternyata ayahnya. Istri pelaku dan anak korban itu diduga menjalin cinta terlarang," jelas Roy.
Istri pelaku dan anak korban sudah pergi meninggalkan rumah sejak satu bulan lalu dan tidak ada kabar.
" Usai kejadian kami langsung mengejar pelaku ternyata tidak ada di rumahnya dan bahkan ada kabar pelaku lari ke Banyuasin tapi saat dikejar kesana susah tidak ada lagi," ujarnya.
Pelaku ini keseharian bekerja sebagai buruh. Saat dikejar pelaku ini sudah berpindah - pindah.
Tag
Berita Terkait
-
Puluhan Anak di Sumsel Korban Pedofil, Pemda Harus Turut Mengobati Trauma
-
Jasad Kakak Korban Cungkil Mata Tumbal Pesugihan di Gowa, Diautopsi Polisi di Kuburan
-
Penganiayaan Berdarah di Gerbang Sekolah, Umar Dibacok Gegara Larikan Istri Tetangga
-
Bagaimana Polisi Menangani Kasus Ilmu Hitam di Gowa ? Begini Kata Pakar Pidana
-
Kondisi Terus Membaik, Anak Korban Pesugihan Orang Tua Masih Dalam Pengawasan Dokter
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Nyesek! Cuma Nunggak Paylater, KPR Ditolak? Ini 5 Cara 'Cuci Nama' di SLIK OJK
-
Masuk ke Night City: Ini Kumpulan Prompt AI untuk Gaya Cyberpunk Neon ala Blade Runner
-
Alih Kelola Smelter ke PT Timah: Solusi Strategis atau Beban Baru bagi BUMN Tambang?
-
Gelora Sriwijaya Bergemuruh! PORNAS XVII Korpri di Sumsel Catat Peserta Terbanyak Sepanjang Sejarah
-
Geger di Unsri! Mahasiswi FISIP Diduga Jadi Korban Pelecehan, BEM Gedor Dekanat Tuntut Keadilan