SuaraSumsel.id - Sebuah video yang mempelihatkan anak-anak santri menutup telinga saat mendengar musik barat dikomentari oleh Yenny Wahid. Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini menilai tidak mudah menjadi penghafal Alquran.
Pada media sosial instagramnnya, Yenny Wahid pun menuliskan pendapatnya menanggapi video yang beredar tersebut. Diungkapkannya, para santri yang menutup telinga saat mendengar musik barat itu ialah para tahfidz.
Mereka ialah penghapal alquran. Meski banyak yang mengkritik aksi mereka, Yenni mengatakan mereka bukan radikal.
Catatan Yenny, ia senang jika para guru mengatur santri agar mau divaksin."Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi dirinya tetapi juga orang-orang di sekelilingnya dari ancaman COVID-19," kata ia.
Selain itu, cacatan lainnya, Yenny mengungkapkan jika menghapal Alquran ialah bukan pekerjaan yang mudah.
Yenny mencontohkan teman baiknya, Gus Fatir dari pensantren Alkenaniyah yang belajar menghapal Alquran sejak usia 5 tahun.
Gus Fatir membutuhkan suasana yang tenang dan hening agar bisa berkonsentrasi saat menghapal Alquran.
Sehingga jika anak-anak satri yang oleh gurunya diprioritasnya fokus pada hapalan Alquran, maka diminta untuk tidak mendengarkan musik.
"Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran. Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Quran dan diminta untuk tidak mendengar musik" tulis Yenny.
Baca Juga: Nelayan Sumsel Diminta Waspada saat Melaut, Cuaca Memburuk
Mantan komisaris PT. Garuda Indonesia menekankan jika perilaku yang dilakukan santri tersebut bukan indikator jika para santri sudah termasuk kelompok radikal.
Yenny pun mengajak pengikut media sosialnya agar lebih proposional dalam menilai orang lain. Ia pun berharap agar pengikutnya tidak mudah memberi cap seseorang radikal atau seorang yang kafir serta cap identitas lainnya.
"Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dan lain-lain," sambung Yenny.
Menyematkan label pada orang lain, kata Yenni hanya akan membuat masyarakat Indonesia terpecah belah.
Ia kembali mengajak agar pengikutnya belajar saling mengerti antara satu sama lainnya dengan dimulai untuk memahami dan menerima bahwa nilai yang dianut tidak perlu sama agar bisa bersatu sebagai bangsa Indonesia.
"Menyematkan label pada orang lain hanya akan membuat masyarakat terbelah. Mari kita belajar untuk lebih saling mengerti satu sama lain, dan itu bisa dimulai dengan memahami dan menerima bahwa nilai yang kita anut tidak perlu sama untuk bisa tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia" tulis Yenny.
Berita Terkait
-
Stafsus Presiden Nyinyir, Mardani: Orang di Lingkaran Jokowi Terkesan Rendahkan Pesantren
-
Soal Santri Tutup Kuping, Sujiwo Tejo Sentil Orang Ngaku Demokratis tapi Ngejek
-
Viral Santri Kompak Tutup Kuping, Legislator PKS Minta Publik Tak Membully dan Curiga
-
Viral Santri Tutup Kuping, Gus Jazil PKB: Bukan Masalah, Mungkin Selera Musiknya Berbeda
-
Viral Santri Enggan Dengar Musik, Yenny Wahid Jelaskan soal Penghafal Quran
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gaji Anggota DPR Pajaknya Ditanggung Negara
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday September 2025
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
Terkini
-
Buruan! Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Bagi-Bagi Rp200 Ribu Tanpa Syarat Ribet
-
Jangan Menyesal, Pemutihan Pajak Kendaraan Sumsel 2025 Segera Berakhir!
-
Sisa 7 Hari! Belanja Susu UHT di Alfamart Dapat Cashback Rp5.000
-
BRI Bukakan Peluang Baru, Fashion Karya Anak Muda Bali Dikenal Lebih Luas
-
Sinergi Pemprov Sumsel dan BRI: Koperasi Desa Merah Putih Didorong Jadi Penopang Ekonomi