SuaraSumsel.id - Heboh sumbangan Rp 2 triliun yang berasal dari keluarga almarhum Akidi Tio yang disalurkan anak bungsunya, Heriyati ke Polda Sumsel untuk penanganan Covid-19 di provinsi tersebut kini berbuntut panjang. Bahkan, Heriyanti kini terancam dibui karena dituduh hoaks.
Awal penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis di Polda Sumsel dan diserahkan langsung oleh Heriyati kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri pada Senin (26/7/21) lalu.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, sebelumnya ada komunikasi antara Prof Dokter Hardi Darmawan pada Jumat (23/7/2021) dengan Kapolda Sumsel. Dia mengabarkan, ada pemberian dana untuk penanganan Covid-19 Sumatera Selatan.
"Namun kita perlu garis bawah, pemberian dana hibah ini bukan atas nama Kapolda Sumsel tetapi untuk perorangan," jelasnya.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi III DPR: Keluarga Akidi Tio Tak Perlu Dijadikan Tersangka
Setelah ada kesepakatan antara keduanya, Keluarga almarhum Akidi Tio atas nama perorangan. Berdasarkan informasi dari Darmawan akan merencanakan bantuan sebesar Rp 2 triliun.
Namun sebelumnya, antara Kapolda Sumsel dengan Heriyati memang tidak saling mengenal sama sekali. Namun, Kapolda hanya kenal dengan Akidi Tio saat hidup dan putranya Ohang di Langsa.
"Sebenarnya Pak Eko tidak kenal dengan Heriyati, yang kenal adalah Akidi Tio saat hidup dan putranya Ohang di Langsa," ujarnya.
Setelah melakukan kesepakatan pada Senin 26 Juli 2021. Kapolda Irjen Eko menyambut baik pemberian bantuan Covid-19 di Sumsel baik keluarga Akidi Tio dengan nilai fantastis.
Dengan bantuan yang sangat besar itu, Kapolda kemudian mengundang Gubernur, Danrem dan Dinkes agar terbuka adanya bantuan perorangan untuk bantuan Covid-19.
Baca Juga: Anak Akidi Tio Disebut Polisi Jadi Tersangka, Bakal Dijerat UU Nomor 1 Tahun 1946
Rencananya akan diberikan bilyet giro, namun nyatanya belum bisa dicairkan karena ada teknis yang harus diselesaikan.
"Makanya hari ini yang bersangkutan diundang ke Polda Sumsel. Untuk klarifikasi penyerahan Rp 2 triliun dalam bilyet giro, sampai sekarang yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan," bebernya.
Hingga jam 14.00 WIB, kata Supriadi, yang bersangkutan tidak bisa memberikan bukti, sehingga diundang ke Mapolda Sumsel. Sedangkan sampai saat ini, Heriyati masih dalam penyelidikan.
Kontributor: Andika
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Ditahan, Ini Sederet Pelanggaran Etik Aiptu FN yang Terancam Hukuman Berat?
-
Fakta Baru Kasus Aiptu FN Tembak Debt Collector, Nopol Mobil Tunggak Cicilan Palsu
-
Polda Minta Aiptu FN Serahkan Diri Kerena Tembak Debt Collector Saat Ditagih Tunggakan
-
Tak Jadi Ditahan, Lina Mukherjee Malah Dilarikan ke UGD Gara-Gara Maag: Ah, Akting!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Warga Tanjung Sakti Lahat Ingin Blokade Jalan Nasional, Tolak Proyek Panas Bumi
-
BRI Memberdayakan Bisnis Aksesori UMKM untuk Go Global dengan Inisiatif Strategis
-
Lebaran di OKU Kacau Balau, Banjir Setinggi Lutut Rendam Rumah Warga
-
Maut di Pabrik Pusri Palembang: Karyawan Tewas Saat Lebaran, Standar K3 Dipertanyakan
-
Turis Rusia Kehilangan Motor di Palembang: Ada Apa dengan Keamanan Kota?