SuaraSumsel.id - Perempuan dan kegemaran membaca terkadang tidak banyak mendapatkan dukungan. Padahal perempuan dan aktivitas membaca bukanlah hal yang saling menegasikan atau harus dipisahkan satu dengan lainnya.
Tema tersebut menjadi bahasan dalam Amarta Talk yang digelar virtual. Amarta sebagai komunitas yang meranggul perempuan dalam berbagai profesi ini, berupaya membahas bagaimana kegemaran perempuan dalam membaca.
Dikatakan Perwakilan Yayasan Cinta Baca, Cita Sinaga, budaya membaca itu memang dipengaruhi beberapa faktor, misalnya bagaimana kondisi lingkungannya, keluarga dan terpenting keinginan dari perempuan itu sendiri.
Keinginan menjadi kunci di saat berbagai dukungan, dan faktor lainnya tidak mendukung. Mengingat, membaca mendekatkan perempuan pada pengetahuan dan pengalaman lainnya.
Baca Juga: Alokasi Bansos Sumsel Terindikasi Dikorupsi, Kerugian Negara Rp 1,6 Miliar
"Mungkin rata-rata punya pengalaman berbeda, mengenai budaya membaca. Ada yang memang dari dini suka membaca, atau ada juga kemudian baru gemar membaca setelah beranjak dewasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan suka membaca itu beragam juga," ujarnya saat sesi diskusi, Kamis (29/7/2021).
Padahal, kata Cita, dengan semakin banyak seseorang atau perempuan membaca maka orang tersebut akan makin mengetahui bahwa masih banyak hal-hal yang belum diketahuinya.
Karena itu, Yayasan Cinta Baca juga makin banyak menularkan tradisi membaca kepada perempuan dan anak-anak. Terutama seorang ibu yang menjadi guru pertama bagi anak-anaknya.
"Stigma perempuan suka membaca itu kadang masih gak enak, misalnya perempuan suka membaca itu indivualis, merasa lebih pintar dan lawan jenis juga masih beragapan yang buruk itu," sambung ia.
Cita berpendapat, untuk menularkan kegemaran membaca, memang hendaknya menciptakan lingkungan atau orang-orang terdekat dengan budaya atau hobi yang sama.
Baca Juga: Skema Vaksinasi Dilanjutkan, Sumsel Pakai Stok Vaksin Darurat
Pematik diskusi Amarta Talk, Ade Indriani Zuchri menilai kegemaran perempuan membaca juga masih dipengaruhi oleh praktek patriarki saat ini.
Berita Terkait
-
Vinfast Gandeng Amarta Bangun 22 Dealer di Jakarta dan Bandung
-
Bangkrut! Kontraktor BUMN Proyek Bukit Algoritma Pimpinan Budiman Sudjatmiko Terancam Dibubarkan
-
Rugi Berkepanjangan Hingga Utang yang Menumpuk, 6 BUMN Siap Disuntik Mati Erick Thohir
-
Kembangkan Kasus Catur Prabowo, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Proyek Fiktif PT Amarta Karya
-
Eks Dirut PT Amarta Karya Perintahkan Istri Tukarkan Hasil Dugaan Korupsi Ke Mata Uang Asing
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Jejak Emansipasi Ratu Sinuhun: Perempuan Hebat dari Bumi Sriwijaya
-
Detik-Detik Mencekam Simpang Veteran Palembang: Ratusan Remaja Bersiaga Tawuran
-
PSU Empat Lawang Panas! Joncik Unggul Hitung Cepat, Budi Antoni Klaim Menang
-
Weekend Makin Ceria: Ada Kejutan Dana Kaget Menantimu Sabtu 19 April 2025
-
Joncik-Arifai Klaim Menang Telak di PSU Empat Lawang Versi Hitung Cepat