Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 28 Juli 2021 | 13:46 WIB
Ilustrasi anak Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) ANTARA FOTO/Rony Muharrman

SuaraSumsel.id - Puluhan gajah di Pusat Konservasi SM Padang Sugihan, Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan dikabarkan selamat dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan Aziz Abdul Latif memastikan jika kebakaran yang terjadi di area penggunaan lain (APL) atau berada di luar kawasan hutan itu. Lokasinya hanya berjarak 1,5 kilometer meter dari kawasan konservasi SM Padang Sugihan pada Sabtu (24/7).

“Sejak kemarin (27/7) api sudah bisa dikendalikan. Saat ini tinggal kepulan asap saja, dan sedang dilakukan upaya pendinginan dari udara gunakan helikopter ‘water bombing’,” kata Aziz dilansir dari ANTARA.

Intansi terkait meliputi personel  BPBD, BKSDA, Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera berjibaku memadamkan karhutla di Desa Rambai, Kecamatan Pangkalan Lampam.

Baca Juga: Atasi Karhutla di Puncak Musim Kemarau, Sumsel Perlu Tambahan Helikopter

Pemadaman juga dilakukan menggunakan armada udara menggunakan helikopter pembom air oleh personel TNI AU.

"Gerak cepat ini dilakukan agar api tidak masuk ke SM Padang Sugihan yang berisikan 50 ekor gajah yang terdiri atas 31 ekor gajah konservasi dan 19 ekor gajah liar. Usia gajah ini antara 1 bulan hingga 50 tahun," katanya.

Dikatakan Aziz, karhutla berdampak buruk bagi kehidupan satwa di SM Padang Sugihan misalnya dari fermentasi habitat, kehilangan pakan alami sampai ancaman kematian.

“Kami terus memantau perkembangan setiap waktu, apalagi di saat puncak kemarau ini,” katanya.

"Jika terjadi keadaan darurat menjadi mustahil untuk mengevakuasi kumpulan gajah ini dengan cepat. Langkah yang paling mungkin dilakukan, hanya mengarahkannya ke sumber air yakni ke Sungai Air Padang", kata Aziz. (ANTARA)

Baca Juga: Dua Tersangka Kasus Kredit Macet Bank Sumsel Babel Tak Ditahan, Kompak Sakit

Load More