SuaraSumsel.id - Penggunaan plastik makin ditekan di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Setidaknya, rumah makan dan restoran di kabupaten ini mulai mengalihkan penggunaan pelastika dengan mamanfaatkan pelepah pinang.
Salah satu rumah makan Skyaseafoodlover yang merupakan gerai makanan laut dan aneka pindang di Kota Sekayu tepatnya di samping Polsek telah memakai pelepah pinang sebagai wadah makanan pengganti stryofoam dan plastik.
"Yang jelas kalau pakai pelepah pinang lebih ramah lingkungan, dan harganya lebih murah dibandingkan plastik atau stryofoam," ungkap Owner RM skyseafoodlover, Ratna kepada suarasumsel.id, Minggu (13/6/2021).
Ratna mengaku penggunaan pelepah pinang akan berimbas pengeluaran kebutuhan operasional RM menjadi lebih hemat.
Baca Juga: Ingat, Ini Jadwal Pengumuman PPDB SMA Sumsel Jalur Zonasi
"Selain lebih hemat dan ekonomis, pakai pelepah pinang kita sebagai pelaku UMKM di Muba sepakat mendukung gerakan pak Bupati Dodi Reza untuk menciptakan lingkungan yang ramah lingkungan," tuturnya.
Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA bersama Ketua TP PKK Muba Thia Yufada Dodi Reza mengapresiasi Ryang telah mempelopori penggunaan pelepah pinang sebagai pengganti plastik dan stryofoam.
"Saya berharap, bertahap semua rumah makan di Muba nantinya mulai memanfaatkan pelepah pinang guna kebutuhan penjualan makanan sebagai pengganti plastik dan styrofoam," ujar ia.
Produk hasil inovasi pengelolaan pelepah pinang menjadi wadah makanan pengganti styrofoam ini adalah sumbangan Muba untuk dunia serta bagian menjaga alam yang ramah lingkungan.
"Kalau bicara soal pemberdayaan masyarakat desa, nah seperti inilah caranya. Selain kita berkontribusi untuk menjaga alam, perekonomian masyarakat desa juga bisa meningkat dengan inovasi seperti ini," terangnya.
Baca Juga: Tingkatkan Okupansi, PHRI Sumsel Dorong Hotel Siapkan Paket Promo
Dodi berujar ke depan Pemkab Muba akan mendukung produk guna mengikuti rangkaian uji klinis hingga pengembangan produk lainnya.
"Kita akan libatkan stakeholder terkait untuk dilakukan uji klinis dan mengeksplore produk lainnya yang bisa dibuat dari pelepah pinang ini," bebernya.
Inovasi piring ini menurut Dodi sebagai langkah konkrit pengentasan kemiskinan warga pedesaan yang ada di Muba. "Untuk itulah harus di support total. Dengan inovasi- inovasi seperti ini dapat menambah penghasilan warga Muba serta mengangkat nama daerah kita," tukasnya.
Diketahui, hasil olahan pelepah pinang ini sebelumnya di inisiasi Warga Desa Mendis, Kecamatan Bayung Lencir, yang mana telah mengolah bahan limbah ramah lingkungan berupa pelepah pinang menjadi piring dan kotak makanan.
Sebelumnya, Ketua Kelompok Koperasi Mendis Maju Bersama Supriyanto di Sekayu, Ibu Kota Kabupaten Musi Banyuasin menjelaskan pelepah pinang ini dapat dijadikan pengganti wadah plastik penyimpan makanan yang kurang ramah lingkungan seperti styrofoam.
"Sebelumnya pelepah pinang ini dibuang begitu saja, kalau pun digunakan hanya dijadikan penutup tempayan saja, tapi kini muncul kreasi baru dari warga,” katanya.
Ia mengatakan warga yang bermukim di kawasan hidrologis gambut Sungai Merang ini kini telah menjual hasil kerajinan tangan tersebut kepada para wisatawan. Bahkan belum lama ini, kata Supriyanto, mereka mendapatkan pesanan sebanyak 2.500 kotak nasi dari restoran di Jakarta.
Ia mengatakan teknologi yang diterapkan untuk pembuatan produk ini relatif sederhana karena hanya menggunakan alat mesin press.
“Awalnya pelepah pinak dicuci, kemudian dicetak menggunakan mesin press lalu dikeringkan menggunakan pemanas elektrik maupun secara manual di bawah terik matahari,” kata dia.
Selanjutnya dilakukan pemotongan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pelepah ditaruh di tempat penyimpanan bahan baku atau bisa langsung dicetak.
"Sebelum cetak, pelepah harus dibasahi agar lebih lentur dan tidak gampang sobek, dan uniknya tidak perlu dipelitur karena bisa mengkilat secara alami," kata dia.
Berita Terkait
-
Heboh Benda Diduga Meteor di Langit Sungai Lilin Muba, Warganet: Bang Lari Bang
-
Viral, Penumpang Bus Malam Diduga Ditembak Orang Tak Dikenal saat Melintas di Jalanan Musi Banyuasin
-
Misteri Sekeluarga Ditemukan Tewas di Musi Banyuasin, Diduga Korban Perampokan
-
Cerita Pedagang Ngaku Dijebak Oknum Polisi Punya Narkoba, Berawal dari Kedatangan Pembeli Beras
-
Cerita Warga Beli Tanah Rp100 Juta Kini Laku Rp2 Miliar Berkat Pembebasan Lahan Jalan Tol
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
Pilihan
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Malam Ini
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
-
Prabowo Mau Bangun Kampung Haji Indonesia di Mekkah
-
LIVE REPORT Kondisi SUGBK Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka