Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 01 Juni 2021 | 15:20 WIB
Ilustrasi getah karet [Antara/Risky Cahyadi]. Kabar Baik, Harga Getah Karet di Jambi Naik Medio Tahun Ini

SuaraSumsel.id - Kabar baik, harga getah karet di tingkat petani di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi naik dari Rp11.300 per kilogram jadi Rp12.250. Kenaikannya cukup baik, menjelang medio tahun ini.

Kepala Pasar Lelang Karet Desa Penerokan, Kabupaten Batanghari Bilal di Batanghari menjelaskan dalam satu bulan terakhir harga getah karet di Pasar Lelang Karet tersebut berkisar antara Rp11.800 hingga Rp12.500 per kilogram.

"Harga getah karet tersebut berfluktuasi di rentang harga tersebut," ujarnya seperti dilansir dari ANTARA, Selasa (1/6/2021).

Kenaikan harga karet tersebut terjadi sebelum hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Sebelum hari raya Idul Fitri harga getah karet tersebut per kilogram nya yakni Rp11.300. 

Baca Juga: Gerhana Bulan Warnai Malam Jelang Pemilihan Suara Ulang Pilgub Jambi

"Harga getah karet di Pasar Lelang Karet juga ditentukan oleh kualitas getah karet yang di sadap petani, jika kualitasnya baik tentu harganya tinggi," kata Bilal. 

Kualitas getah karet cukup mempengaruhi harga jual getah karet. Dimana rentang harga kualitas getah karet yang baik dan tidak baik tersebut bisa mencapai Rp900 hingga Rp1.000 per kilogram nya. 

Namun secara kualitas getah karet yang di sadap petani di daerah itu alami penurunan. Hal itu dikarenakan sebagian besar petani karet di daerah itu menggunakan bahan kimia untuk merangsang getah karet agar hasilnya lebih banyak. 

Sementara bahan kimia tersebut mempengaruhi kadar kering karet (K3). Sementara K3 tersebut sangat mempengaruhi harga jual getah karet karena kualitas getah karet tersebut di ukur melalui K3 tersebut. 

Penggunaan bahan kimia oleh petani terhadap pohon getah karet tersebut dikarenakan produksi getah yang menurun karena usia pohon karet yang sudah tua. 

Baca Juga: Warga Jambi Abadikan Gerhana Bulan dengan Kamera Ponsel

"Petani getah karet di Desa Penerokan ini berharap ada campur tangan pemerintah untuk melakukan peremajaan perkebunan karet, jika tidak maka akan banyak petani yang melakukan alih fungsi lahan dari perkebunan karet menjadi perkebunan kelapa sawit," kata Bilal. (ANTARA)

Load More