Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 27 April 2021 | 17:40 WIB
KRI Nanggala (Instagram @fitra.eri) Saat Berduka Nanggala 402, Anggota DPR Miris Uang Jalan Kru Kapal

SuaraSumsel.id - Di saat duka Naggala 402 masih dirasakan, anggota DPR ini membeberkan besaran uang jalan para kru yang dinilai tidak layak. Malah, ia menganalogikan jika besaran uang jalan kru per harinya tidak cukup membayar jasa ojek ke kantor.

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta ini mengatakan uang jalan para kru KRI Nanggala sangat tidak layak jika dibandingkan dengan tugas mereka yang bertaruh nyawa guna menjaga kedaulatan laut Indonesia.

"Misalnya awak kapal kita yang berlayar seperti Nanggala yang kita semua berduka ini kalau dilihat dari kompensasi kesejahteraannya dalam keadaan normal, itu menurut saya tidak layak sebenarnya," ujar Sukamta dilansir dari terkini.id - jaringan Suara.com, Selasa (27/4/2021).

Ia pun sempat menyebut kompensasi perjalanan yang diperoleh tiap hari oleh kru KRI Nanggala tergolong miris."Kompensasi perjalanan itu per harinya masih untuk naik ojek ke kantor itu enggak cukup gitu lho," ungkap ia.

Baca Juga: Polda Sumsel Siapkan Empat Mobil Vaksinasi COVID 19 Datangi Lansia

Kendati demikian, Sukamta tidak merinci secara detail berapa nominal uang jalan yang diterima para awak KRI Nanggala-402 tersebut.

Mengutip Hops.id, Sukamta pun menilai seharusnya pemerintah dapat membuat sebuah kebijakan yang memisahkan antara pemberian anggaran untuk alutsista dan kesejahteraan para TNI terutama awak kapal.

"Ksejahteraan prajurit ini tidak boleh dikorbankan untuk belanja perlengkapan alutsista karena kesejahteraan ini harus terus didorong ya," tuturnya.

Ia pun mengimbau agar pemerintah membuat sebuah rumusan kebijakan yang di dalamnya mengatur soal penambahan anggaran untuk alutsista itu sendiri.

"Untuk belanja alutsista itu harus dengan kebijakan menambah anggaran bukan diambilkan dari porsi yang ada. Kalau selama ini, cukup enggak cukup pokoknya sekian silakan dibagi-bagi sendiri sehingga teman-teman TNI ini kesulitan untuk membagi antara kesejahteraan atau alutsista," pungkasnya.
 

Baca Juga: Akhir April, Serapan Vaksin COVID 19 Sumsel Belum Capai 80 Persen

Load More