SuaraSumsel.id - Ahli Epidemologi menyatakan Provinsi Sumsel yang harus melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro menjadi sebuah pengingat alias alarm.
Pengingat yang dimaksud ialah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan virus covid 19 di Sumatera Selatan.
Ahli epidemiologi Covid-19 Iche Andriany Liberty menilai pengendalian virus harus menjadi perhatian sebagai upaya mengendalikan virus.
Karena saat ini, belum semua kabupaten/kota di Sumsel kompak dalam penanganan 3T yakni testing, tracing dantreatment karena penambahan karena kasus baru cenderung hanya dari daerah-daerah tertentu.
Padahal positivy rate COVID-19 di Sumsel masih di angka 28 persen yang berarti tingkat testing menurun di tengah penyebaran virus yang masih meluas.
Tampak dari kasus positif di Sumsel yang menunjukkan peningkatan dalam sepekan terakhir setelah pekan-pekan sebelumnya menunjukkan tren penurunan.
Ia menegaskan COVID-19 merupakan pandemi global yang butuh komitmen kuat dalam penerapan 3T sehingga 17 pemkab serta pemkot perlu mengevaluasi parameter penanganan yang sudah dijalankan.
Pemprov Sumsel juga harus mendorong pemkab dan pemkot di wilayahnya agar mengoptimalkan PPKM serta mengevaluasi pelaksanaan pengawasan protokol kesehatan.
"Mengingat strategi mengendalikan COVID-19 tidak lain tidak bukan dengan sinergitas 3M, 3T dan vaksinasi," kata dia.
Baca Juga: Polisi Sita 25 Ton Minyak Ilegal di Lintas Sumatera Jambi-Palembang
"Masyarakat juga jangan lengah menerapkan 3M dan 3T, jangan sampai kendor," katanya menegaskan.
Selain itu pemkab dan pemkot perlu memastikan posko pengawasan tingkat kelurahan atau desa terus aktif memantau dinamika kasus di wilayah masing-masing, sebab penanganan COVID-19 memerlukan dukungan data terkait pemetaan hingga tingkat RT.
"Sebenarnya akan efektif kalau benar-benar dilakukan dan ada ketegasan dalam pengawasannya," ujarnya.
Sebelumnya Senin (5/3), pemerintah kembali memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada periode 6-19 April 2021 dan Sumsel masuk menjadi wilayah tambahan bersama empat provinsi lainnya.
Data kasus COVID-19 Dinkes Sumsel per 5 April 2021 mencatat total kasus positif mencapai 18.069 kasus dengan angka kesembuhan berjumlah 15.772 orang (87,29 persen) dan angka kematian 860 kasus (4,76 persen).
Selain itu kasus aktif kembali berada di kisaran 1.000 kasus per hari dari pekan sebelumnya di bawah 1.000 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bukan Sriwijaya FC, Klub Inilah yang Diincar Sumsel United Jelang Championship 2025/26
-
Apakah Sumsel United Bakal Tantang Sriwijaya FC di GSJ Jelang Championship 2025/26?
-
Jelang Championship 2025/26, Sumsel United Berani Adu Gengsi di Laga Kandang
-
Tumbuh 41%, QLola by BRI Buktikan Peran sebagai Tulang Punggung Pengelolaan Keuangan Era Digital
-
Semangat Kemerdekaan! SKK Migas Sumbagsel Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Tengah Laut