Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 29 Maret 2021 | 18:47 WIB
Diduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (istimewa) Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Baru Menikah Tinggal di Kosan

SuaraSumsel.id - Sehari setelah bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, polisi melakukan indentifikasi di rumah yang diduga menjadi tempat tinggal kedua pelak yang merupakan pasangan suami istri (pasutri)

Lokasi perubahan yang berada di Jalan Tinumbu 1, Lorong 132 A, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar diketahui padat panduduk.

Dari pantauan SuaraSulsel.id - jaringan Suara.com, puluhan polisi melakukan pengeledahan.

Babinsa Kecamatan Bontoala, Baharuddin, mengatakan ada dua lokasi yang digeledah polisi, yakni  rumah orang tua Lukman dan rumah kos Lukman.

Baca Juga: BI Sebut Ekonomi Sumsel Terkendali Jelang Ramadan

Menurut Baharuddin, Lukman tinggal di rumah kosan tidak jauh dari rumah orang tuanya. Jarak rumah orang tua Lukman dengan rumah kontrakan sekitar 50 meter.

"Jarak kos dari rumah orang tuanya sekitar 50 meter," kata Baharuddin saat ditemui di lokasi penggeledahan, Senin (29/3/2021).

Lukman tinggal bersama perempuan yang diduga sebagai istrinya bernama Dewi, sejak tiga bulan terakhir ini. Lukman pindah dari rumah orang tuanya karena sering cekcok dengan saudaranya.

"Dia (Lukman) pindah kos kurang lebih tiga bulan. Karena sering berbeda pendapat. Iya sudah nikah. Ini nikahnya tidak ada yang tahu, ini perempuan tidak ada yang tahu asalnya dari mana dan kapan dia nikah," kata dia.

"Dia (L) kles sama saudaranya jadi di kontrak di sini," tambah Baharuddin.

Baca Juga: Usai Peristiwa Bom Bunuh Diri, Kapolda Sumsel Intruksikan Patroli Gereja

Kata Baharuddin, penggeledahan sudah dilakukan sejak pukul 09.00 Wita pagi tadi hingga sampai saat ini.

"Penggeledahan dari pukul 09.00 Wita tadi sampai sekarang," katanya.

Sekedar diketahui, Lukman diduga merupakan salah satu terduga pelaku bom bunuh diri di depan pintu Gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan inisial L merupakan kelompok jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri di Filipina pada tahun 2018.

Load More