SuaraSumsel.id - Harga barang dan jasa yang tercermin di laju inflasi Sumatera Selatan (Sumsel) dinyatakan masih terkendali hingga Februari kemarin.
Data ini dirilis Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel. Dalam data tersebut, Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan Sumsel pada bulan Februari 2021 mengalami deflasi sebesar -0,08 persen (mtm).
Sedangkan deflasi pada bulan ini terutama bersumber dari penurunan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
“Secara tahunan, provinsi mencatatkan inflasi sebesar 1,01 persen (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,37 persen. Realisasi inflasi ini juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional dan regional Sumatera yang masing-masing tercatat sebesar 1,38 persen (yoy) dan 1,44 persen (yoy),” kata. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel dalam laporannya, Hari Widodo, Jumat (26/3/2021).
Baca Juga: Usai Peristiwa Bom Bunuh Diri, Kapolda Sumsel Intruksikan Patroli Gereja
Dijelaskan Hari, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar -0,57 persen (mtm) dengan andil sebesar -0,57 persen (mtm). Deflasi tersebut didorong oleh penurunan harga subkelompok makanan terutama cabai merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
“Harga cabai merah pada bulan Februari 2021 mengalami penurunan rata-rata sebesar 6,85 persen, sementara daging dan telur ayam ras masing-masing mengalami penurunan rata-rata sebesar 4,18 persen dan 4.20 persen,” ungkapnya.
Penurunan daging dan telur ayam ras tersebut ditengarai adanya permintaan di tengah normalisasi produksi pasca berakhirnya kebijakan Kementerian Pertanian.
“Kementerian Pertanian memperpanjang kebijakan tersebut hingga 6 Maret 2021. Kita berharap perpanjangan ini mampu menekan proyeksi surplus pasokan di bulan Februari 2021 dan menjaga kestabilan harga daging dan telur ayam ras di kisaran Rp19 ribu hingga Rp21 ribu per kilogram,” terang ia
Kendati demikian, laju deflasi provinsi tertahan di komoditas bawang merah yang mengalami kenaikan akibat berakhirnya musim panen pada Februari lalu. Serta didorong dengan lajunya masa panan, faktor cuaca dan lain sebagainya.
Baca Juga: Prihatin Bom di Gereja Katedral, FKUB Sumsel: Itu Bukan Ajaran Agama
“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga tercatat deflasi, pada bulan berjalan mengalami deflasi sebesar -0,69 persen dengan andil -0,18 persen (mtm) atau menurun dari bulan sebelumya sebesar 1,39 persen (mtm) dengan andil 0,36 persen,” imbuh Hari.
Berita Terkait
-
Pasar Keuangan Terguncang, Utang Pemerintah Indonesia Capai Rp 3.408 Triliun
-
Rupiah Terus Loyo, Utang Luar Negeri Tembus Rp 7.134 Triliun
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
Survei BI: Penjualan Eceran Meningkat Imbas Banyak Diskon saat Lebaran
-
Dear Pak Prabowo! Orang RI Kini Cemas, Mau Belanja Kudu Mikir 1.000 Kali
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Antre Sejak Subuh, Warga Sumsel Berburu Pertalite dan Solar Langka
-
Harga Emas di Palembang Tembus Rp 11 Juta per Suku, Calon Pengantin Panik
-
Eks Teller BNI Palembang Gelapkan Rp5,2 Miliar demi Umroh, Uang Nasabah Raib
-
Cemburu Buta, Polisi di Palembang Aniaya Mantan dan Arahkan Pistol ke Warga
-
Siap-Siap! Dana Kaget Spesial 17 April 2025 Sudah Bisa Diklaim