SuaraSumsel.id - Balai Arkeolog Sumatera Selatan menggelar survei di Pulau Kemaro, Palembang Sumatera Selatan. Dalam temuannya, para arkeolog berpendapat jika Pulau Kemaro telah dihuni penduduk sejak abad ke 17, sampai dengan masa kemerdekaan.
Pendapat sementara ini dikuatkan dengan beberapa temuan di antaranya temuan pecahan keramik, juga ditemukan pecahan tembikar, botol kaca yang masih utuh, umpak tiang bangunan, pecahan bata, spesi, pecahan genting, ubin, dan wastafel.
"Ini masih sementara, kan artefak yang ditemukan kemarin belum dianalisis. Terus, yang kami survei juga baru sisi selatan. Bagian tengah dan utara pulau belum kami survei. Nunggu surut dulu," ujar Arkeolog Hindu - Buddha Balai Arkeolog Sumatera Selatan, Retno Purwanti.
Sementara di bagian barat laut di Pulau Kemaro, tim balar arkeolog menemukan bungker, landasan meriam dan dermaga dari masa pendudukan Jepang.
Baca Juga: Geliat dan "Demam" Olahraga Catur di Sumsel
Tim balar yang terdiri dari lima orang melakukan survei arkeolog di Pulau Kemaro guna mengetahui tinggalan arkeolog. Survei dilakukan dengan menyusuri areal sebelah selatan pulau dari ujung paling barat yakni Kawasan Kelenteng atau Pagoda sampai ujung timur.
Penyelusuran berhasil menemukan pecahan keramik China dari masa Dinasti Yuan (1271-1368 M), Dinasti Ming (1368-1644 M) dan Dinasti Qing (1644-1912 M).
Temuan pecahan keramik tersebut berada pada areal setelah Bungalow sampai ujung timur pulau Kemaro.
Berdasarkan pertanggalan relatif dari pecahan keramik dapat diketahui, bahwa Pulau Kemaro mulai digunakan sejak masa Kraton Kutogawang sampai masa kolonial Belanda.
Kronologi sejarah pulau ini dimulai sejak masa pengaruh Islam, masa kolonial Belanda dan Inggris, kependudukan Jepang, masa Gestapu/PKI (masa Orla), Orba sampai sekarang.
Baca Juga: Salat Tarawih di Sumsel Bisa Digelar dengan Wajib Patuhi Prokes
Sebelumnya Pemerintah Kota Palembang merencakan mengembangkan proyek di kawasan Pulau Kemaro dengan menggandeng investor.
Usai dilakukan pertemuan dengan investor, disepakati jika Pulau Kemaro akan dikembangkan dengan konsep Bandar Sriwijaya. Sejumlah budayawan dan sejarahwan mengoreksi atas kebijakan tersebut karena Pulau Kemaro itu tidak lekat dengan sejarah Sriwijaya melainkan sejarah Kerajaan Palembang Darusalam.
Mereka pun mengungkapkan agar pemerintah terlebih dahulu memperjelas sejarah Pulau Kemaro sesuai dengan faktanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
4 Rekomendasi Sepatu Lari Mills Cocok untuk Long Run, Nyaman sampai Finish
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China, Patrick Kluivert Coret 7 Pemain
-
12 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan, Bodi Stylish Sparepart Gampang Dicari
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
Terkini
-
Belanja Rp50 Ribu Dapat Produk Murah, Cek Promo Tebus Member Indomaret Terbaru
-
Top 5 Link DANA Kaget Hari Ini: Siapa Cepat, Dia Dapat!
-
Sumsel Catat Deflasi Mei 2025, Harga Cabai dan Bawang Turun Tajam
-
PLN Umumkan Pemadaman Serentak di Palembang, Ini Daftar Wilayah Terdampak
-
Tambah Seribu Dapat Cokelat, Ini Rincian Promo Alfamart 1-15 Juni 2025