SuaraSumsel.id - Sri Ayu Kurnia menjadi satu dari ratusan peserta Bintang Suara yang sampai ke babak Grand Final. Bersama dengan dua peserta lainnya, Ayu siap bertarung memperlihatkan penampilan terbaiknya di grand final yang digelar di Swiss-Belhotel Pondok Indah, Jakarta., Selasa (9/3/2021).
"Alhamdulillah, bersyukur tapi nggak nyangka juga bisa lolos. Aku sampai tanya dua kali, ini beneran lolos grand final," kata Ayu yang dihubungi Suara.com, Minggu (7/3/2021).
Masuk dalam tiga besar ajang pencarian bakat dangdut skala nasional menjadi salah satu pencapaian terbesar sebab beberapa waktu lalu, ia juga ikut ajang serupa namun hanya lolos di finalis belasan terbaik saja.
"Waktu itu di 13 besar. Ada juga yang lain di 50 besar, dapet wildcard. Cuma, karena kuliahku beasiswa, jadi nggak diambil kesempatannya," kata bungsu tiga bersaudara ini.
Sejak kecil, Sri Ayu Kurnia memang memiliki bakat di bidang seni. Berawal dari kemampuannya melafazkan Al Quran, hingga akhirnya bisa mencetak prestasi.
"Awalnya justru Ayu diajarin bapak qosidah, dasarnya di ngaji. Terus kelas 3 SD diajak temannya bapak buat nyanyi, dari situ mulai terasah bakatnya," terang Ayu.
Sri Ayu Kurnia lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 13 Agustus 1999. Ayahnya dulu bekerja di bagian service mesin dinamo, sementara sang ibu meneruskan bisnis keluarga jualan sandal karet.
Namun kini, orangtua Ayu tak lagi bekerja, sehingga ia dan dua kakaknya yang menjadi tulang punggung keluarga
"Jadi dari dulu, hasil saweran nyanyi buat bantuin keluarga," kata Ayu.
Karier Ayu bernyanyi dimulai sejak 3 SD dan berlanjut hingga sekarang. Selain dangdut, penyanyi 21 tahun itu juga menguasai gendre lain.
Bahkan saat SMP, ia sudah manggung dan tampil ngeband di acara komunitas.
Hanya saja, dangdut menjadi fokus Ayu dan ia pun mulai mengembangkan diri dari bakatnya.
"Dulu dijejelin Rhoma Irama, beliau sangat kharismatik dan lagu penuh makna dan pesan," katanya bercerita awal mula menyukai dangdut.
Berkat kerja keras, Ayu yang awalnya hanya dibayar nasi kotak, pernah mengantongi honor belasan juta.
"Dulu sebutannya berkat (nasi kotak), naik lagi dibayar Rp 80.000 dari jam 9 pagi sampai 12 malam. Baru ada acara di Pekalongan dibayar Rp 12 juta," papar Ayu.
Sumber: Suara.com
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera
-
BRI Catatkan Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun