Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 25 Februari 2021 | 11:49 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat terpilih 2020, Agus Harimurti Yudhoyono [instagram Partai Demokrat]

SuaraSumsel.id - Isu kudeta diinternal Partai Demokrat dinyakini Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono atau disebut SBY masih berjalan. Mereka cendrung kucing-kucingan, apalagi yang di daerah.

Menurut SBY, rencana kudeta Partai Demokrat sebagai langkah dari gerakan ingin mengambil alih kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, terpilih  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dengan menyebut adanya sosok lingkaran istana yang menjalankan rencana kudeta Ketum PD AHY.

“Persoalannya, para kader.. apakah dengan telah berhasil diungkapnya gerakan buruk itu kemudian para pelaku GPK PD itu menghentikan gerakannya? Ternyata, tidak,” jelas SBY dalam video yang dikirimkan Bakomstra Demokrat kepada media, seperti dilansir dari hops.id - jaringan Suara.com, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga: Capai Harga Tertinggi, Karet Sumsel Tembus Rp 20.000/Kg

Rencana kudeta Partai Demokrat, disebut SBY nyata terjadi. Buktinya, terdapat laporan resmi dari pimpinan partai dan juga mendapat informasi dari pengurus daerah.

Bukti itulah yang menurut SBY, yang menguatkan gerakan kudeta belum berhenti namun diam-diam dilaksanakan. Di lapangan gerakan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

“Segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan secara sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada,” katanya.

Informasi adanya gerakan kudeta yang masih berjalan, bahkan menurut SBY bukan hanya menyasar pada Ketua DPD ataupun DPC namun kepada siapapun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan agar melakukan kudeta partai.

Dengan demikian cara yang dilakukan pelaku gerakan kudeta akan menghasut bahkan mengadu domba antara pimpinan Partai Demokrat dengan para Ketua DPD dan Ketua DPC.

Baca Juga: Ini Penyebab Produktivitas Padi Sumsel Masih Rendah

SBY menyanyi lagu Seruling di Lembah Sunyi untuk Ani Yudhoyono (instagram/@aniyudhoyono)

“Dengan memainkan isu bahwa dalam Musda dan Muscab mendatang mereka akan diganti, sesuatu yang tidak benar adanya,” tegasnya.

Cilakanya gerakan kudeta tersebut dilakukan dengan cara menyebar fitnah dan isu yang terus dihembuskan di daerah-daerah yang semuanya dinilai tidak benar.

Load More