SuaraSumsel.id - Membatik dikenal sebagai seni mengkreasikan kain sudah sangat terkenal di Pulau Jawa. Namun ternyata seni membatik tersebut juga bisa ditemui di Palembang, Sumatera Selatan.
Sebuah Rumah Batik di Palembang ini mengajak pengunjungnya belajar membatik.
Pemilik Rumah Batik Palembang, Agus Sari Yasin mengungkapkan batik ialah lebih kepada proses pembuatan pada kainnya dengan mengguankan lilin panas atau dikenal malam panas.
Pembuatan kain itu bisa dengan metode batik atau cetak dengan motif batik. Kedua metode tersebut menghasilkan produk batik yang berbeda.
Baca Juga: Dipengaruhi Pasar Global, Ini Enam Faktor Pengaruhi Nilai Karet Sumsel
"Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui, apakah batiknya benar-benar dibatik atau hanya bermotif batik yang dihasilkan dari cetakkan (digital printing," ujarnya ditemui, Jumat (19/2/2021).
Saat ditemui, Agus memamerkan beberapa koleksi batik buatan rumahnya yang biasa dikerjakan oleh keluarganya sendiri dan terkadang juga turut memberdayakan tetangga.
Beberapa kain berwarna-warni serta beberapa tanjak khas Sumsel dipajangnya di samping lemari di ruang tamunya. Sedangkan sebagian batik pesanan pelanggannya ia simpan agar tak dilirik orang lain.
Tidak hanya menjadi tempat pembuatan batik, Rumah batik milik Agus yang berlokasi di Griya Duta Lestari Talang Betutu, Palembang juga menjadi tempat belajar membatik, belajar melipat tanjak dan sekaligus tempat sosialisasi mengenai pembatikan.
Sehingga setiap ada tamu yang mengunjunginya selalu ia ajak belajar membatik tulis di kediamannya.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, BPBD Sumsel Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor
Menurutnya, belajar membatik agar pengunjung mengerti proses sebelum mengenakan batik yang dibeli.
Mulanya, pria setengah baya ini memberikan selembar kain berukuran sapu tangan utuk dibuat sketsa dengan pensil.
"Sketsa tersebut menjadi pola ditorehkan lilin panas dengan canting. Lumrahnya batik yang diproduksi oleh Agus berukuran 2m x 1m berbahan katun. Batik untuk tanjak berukuran 1m x 1m," sambung ia.
Diterangkan Agus, bahan lilin di dapat dari Pulau Jawa, sedangkan semua alat membatik sudah tersedia di Sumatera Selatan.
Dalam proses membantik, terdapat dua metode yang dapat diterapkan yaitu menggambar manual dengan canting atau dicetak namun tetap dengan cara menyelupkan cetakan batik ke lilin panas terlebih dahulu.
Adapun motif yang terdapat pada batik biasaya berupa bunga-bunga dan tumbuhan lainnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
Terkini
-
Masih Ditahan, Kini Tersangka Lagi: Ini Profil Alex Noerdin dan 3 Kasus Korupsi Besarnya
-
Bukan Cuma Tangguh, Ini 7 Sepatu Gunung yang Cocok Buat Hiking & Hangout 2025
-
Binaan BRI Go Global, UMKM Kuliner Raih Sukses di Pasar Internasional
-
Sepatu Lari 2025: Pilih Mana untuk Speedwork atau Training Harian? Jangan Sampai Keliru
-
10 Tips Menata Rumah Kecil agar Terlihat Luas dan Elegan