SuaraSumsel.id - Selama pandemi virus covid 19, angka kemiskinan Sumatera Selatan (Sumsel) meningkat 0,32 persen atau bertambah menjadi 12,98 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya menyebutkan jumlah kemiskinan pada September 2020 itu, naik sebanyak 38.700 ribu orang atau menjadi 1.196.500 jiwa.
Angka kemiskinan dan jumlah masyarakat ini meningkat dibandingkan bulan Maret 2020 dan dibandingkan pada bulan yang sama, tahun lalu. Jumlah masyarakat miskin itu meningkat saat pandemi covid 19 berlangsung di Sumsel yang dimulai pada akhir Maret 2020.
"Angka peningkatan angka kemiskinan terjadi di Sumsel, selama periode enam bulan, yakni September 2020 dari Maret pada tahun yang sama," ujar Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumsel, Timbul P Silitonga dalam keterangan persnya yang berlangsung secara virtual.
Baca Juga: Epidemiolog Unsri Menilai Sumsel Belum Kompak Kendalikan Covid 19
Dalam grafik analisanya, angka kemiskinan ini pun meningkatkan dibandingkan dua tahun terakhir. Pada tahun 2019, angka kemiskinan Sumsel pada bulan yang sama, yakni 12,56 persen sedangkan pada tahun 2018 sebesar 12,82 persen.
Angka kemiskinan di Sumsel sendiri lebih besar dipengaruhi komoditas makanan dibandingkan komoditas lainnya. Pengaruh komoditas makanan terhadap garis kemiskinan mencapai 74,49 persen.
"Tiga komoditas yang berpengaruh pada angka kemiskinan, di antaranya beras, rokok dan telur ayam," ucap Timbul.
Berdasarkan besaran kontribusinya, komoditas beras memberikan pengaruh 22,37 persen terhadap garis kemiskinan di pedesaan dan 16,87 persen kemiskinan di perkotaan.
Sedangkan rokok, memberikan pengaruh (kontribusi) 8,93 persen bagi masyarakat di pedesaan dan 12,27 persen bagi garis kemiskinan di perkotaan.
Baca Juga: Pembangunan Tanjung Carat Didukung DPD: Banyak Investor Datang ke Sumsel
Sementara telur ayam, memberikan kontribusi 4,02 persen bagi kemiskinan di pedesaan dan 4,41 persen bagi garis kemiskinan di perkotaan.
"Memang garis kemiskinan di masyarakat pedesaan di Sumsel lebih tinggi dibandingkan di perkotaan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bulog Terus Melakukan Penyerapan Gabah dan Beras dalam Suasana Libur Nasional
-
Sarat Polemik dan Intervensi Asing, Penyusunan Regulasi Pertembakauan Harus Libatkan Pihak Terdampak
-
Wisatawan Asing Doyan Makan Nasi, Harga Beras di Jepang Naik Rp 466 Ribu Per Kilo
-
Harga Cabai Rawit dan Telur Ayam Masih Tinggi Jelang Lebaran, Cek Daftar Pangan Hari Ini
-
Prabowo Diminta Turun Tangan, Industri Rokok Padat Karya Terancam Aturan Pemerintah
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Sanjo Palembang: Antara Modernisasi dan Warisan Leluhur, Mampukah Bertahan?
-
Lebaran Aman Bertransaksi, BRI Cegah Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan