Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 28 Januari 2021 | 10:13 WIB
Penemuan lusung batu yang diperkirakan zaman megalitikum [dok.pemkab lahat]

SuaraSumsel.id - Warga kabupaten Lahat melaporkan temuan lima benda peninggalan zaman megalitikum di kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Lima temuan tersebut ialah tiga lumpang batu dna dua lesung batu.

Penemuan batu peninggalan megalitikum itu di kebun kopi di dataran Pematang Panjang, atau tepatnya Desa Sukamerindu Kecamatan Sukamerindu.

Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Matcik mengatakan temuan lumpang batu dengan bentuk ketiganya yang variatif, ada yang lesung yang berlubang dua, berlubang empat dan berlubang tiga.

Menariknya di lumpang batu yang berlubang empat, diameter ketiga lubang nyaris sama, yakni kisaran 12 cm. Sedangkan lumpang batu tiga, semuanya berukuran 14 cm, dan lesung batu berlubang dua dengan bentuk memanjang berdiameter 25 cm.

Baca Juga: Kabar Duka, Terpapar Covid 19 Sekda Lahat Meninggal Dunia

Kedua lesung batu hampir tidak terlihat karena tertimbun tanah.

Kabupaten Lahat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan penetapan situs megalitik dan benda yang diduga cagar budaya menjadi Benda Cagar Budaya Kabupaten Lahat dengan Surat Keputusan Bupati Lahat sesuai dengan UU Cagar Budaya No. 11 tahun 2010.

Kabupaten Lahat juga telah dikukuhkan oleh Museum Rekor Indonesia (Muri)  tahun 2012 sebagai pemilik situs megalitik terbanyak se Indonesia.

Pada tahun 2020 ditemukan 2 situs megalitik di Kecamatan Gumay Ulu oleh tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat bersama Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat. 

Temuan ini ditindaklanjutin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat dengan melaporkan ke BPCB Jambi, Balai Arkeologi Sumsel dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel.

Baca Juga: Belasan Pejabat di Lahat Dites Swab Diduga Usai Outbound di Bogor

Lesung batu jaman megalitikum ditemukan di Lahat [dok. Mario]

Staf Khusus Bupati Bidang Parekraf, sekaligus Ketua Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat,  Maryoto mengungkapkan lumpang batu pada masanya berfungsi sebagai tempat menumbuk biji-bijian atau meramu, sedangkan lesung memiliki ukuran yang lebih panjang.

"Jika lumpang itu biasanya lubangnya hanya satu, dengan diamater rata-rata 15 cm, sedangkan lesung bentung lubang lebih banyak, biasanya lubangnya lebih dari dua lubang. Keduanya berfungsi sama, ialah untuk menumbuk hingga membuat ramu-ramuan termasuk pemujaan kepada dewa," ungkapnya.

Load More