Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 20 Januari 2021 | 14:17 WIB
Kayu panjang umur ialah tanaman yang banyak ditemui di gunung Dempo, Sumsel (suara.com/Tasmalinda)

SuaraSumsel.id - Gunung Dempo yang menjadi icon pariwisata Sumatera Selatan kerap menjadi tujuan para pendaki. Keinginan menikmati alam gunung dengan pemandangan yang indah menjadi daya tarik mendaki gunung ini.

Setiiap gunung memiliki tanaman endemik yang berperan bagi ekosistemnya. Jika di Pulau Jawa dengan gugusan gunung menyimpan tanaman endemik, seperti edelweis, di Gunung Dempo pun ada yang namanya tanaman kayu panjang umur.

Banyak juga yang hanya mengenalnya, tanaman akar panjang umur.

Pekan lalu, 10 pendaki muda mengambil tanaman panjang umur dalam jumlah yang cukup banyak. Aksi ini pun langsung mendapatkan tindakan tegas dari Balai Registrasi Gunung Dempo (Brigade).

Baca Juga: Gunung Dempo Dibuka Setelah Tahun Baru, Puluhan Karung Sampah Diangkut

Mereka langsung dilarang untuk mendaki selama tiga tahun ke depan.

Ketua Brigde, Arindi mengatakan sebelum mendaki, semua pendaki sudah disosialisikan mengenai larang yang harus dipenuhi saat proses pendakian, salah satunya mengambil tanaman akar panjang umur.

Mengingat jumlah populasi tanaman ini terus berkurang. Pada 2015, hampir 63 hektar (ha) kawasan pintu Rimau Gunung Dempo terbakar.

Kondisi ini mengakibatkan jumlah populasi tanaman kayu panjang umur makin hilang. 

Indikasi makin berkurangnya tanaman kayu panjang umur juga diketahui saat tahun 2017, dari hasil penanaman ditemukan pertumbuhan tunas tidak maksimal.

Baca Juga: Pendakian Gunung Dempo di Malam Tahun Baru Dilarang, Polisi Tutup Jalur

"Misalnya estimasi pertumbuhan tunas bisa mencapai 4 cm setiap tahun, lalu temuan kita, tanaman akar panjang umur hanya bisa tumbuh 2-3 meter. Hal ini yang menjadi keprihatinan," katanya.

Load More