Scroll untuk membaca artikel
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana
Kamis, 07 Januari 2021 | 15:19 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]

SuaraSumsel.id - American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa masalah iklim bisa berefek pada masalah kesehatan mental. APA menunjukkan bahwa ada kecemasan kronis akibat krisis lingkungan. Dalam hal ini APA menyebutnya dengan Eco-Anxiety atau kecemasan lingkungan.

Melansir dari Health, sebuah jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh APA menemukan bahwa 68 persen orang dewasa Amerika Serikat mengatakan mereka memiliki setidaknya sedikit kecemasan terhadap lingkungan.

Sekitar setengah dari mereka yang berusia antara 18 hingga 34 tahun yang mengatakan bahwa stres seputar perubahan iklim memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

APA menambahkan bahwa kecemasan lingkungan terkadang juga dikenal sebagai kecemasan iklim atau kecemasan perubahan iklim. Kondisi ini dapat menyebabkan efek akut yang biasanya setelah bencana alam dan efek kronis akibat perubahan iklim bertahap pada kesehatan mental.

Baca Juga: Takut Karir Merosot, IU Pernah Menderita Gangguan Makan Bulimia

Aktivis dari berbagai organisasi lingkungan berjalan menuju Taman Aspirasi Monas saat aksi terkait krisis iklim di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/9). [Suara.com/Arya Manggala]

Kecemasan lingkungan bisa memunculkan berbagai masalah kesehatan mental, antara lain:

  • Trauma dan shock
  • Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
  • Stres yang bertambah berat
  • Ketegangan pada hubungan sosial
  • Depresi
  • Kegelisahan
  • Bunuh diri
  • Penyalahgunaan zat
  • Agresi dan kekerasan
  • Kehilangan tempat penting secara pribadi
  • Kehilangan otonomi dan kendali
  • Hilangnya identitas pribadi dan pekerjaan
  • Perasaan putus asa, takut, atau fatalisme

Orang-orang yang paling berisiko adalah mereka yang mengalami konsekuensi langsung dari perubahan iklim seperti kebakaran hutan, badai dahsyat, hingga banjir.

Load More