Revitalisasi Ekonomi juga telah diterapkan di desa-desa gambut melalui pengembangan teknik pertanian seperti praktik paludikultur dan pertanian adaptif baik melalui kompensasi langsung maupun pembagian keuntungan.
“Seluruh praktik yang telah diterapkan masyarakat diharapkan dapat mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sekaligus terus mengembangkan perekonomian masyarakat desa,” tutup Hasbi.
Deputi III Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan, Badan Restorasi Gambut (BRG RI), Myrna A. Safitri menggarisbawahi semangat anak muda dan perempuan dalam mengembangkan usaha di berbagai industri, termasuk produk dari lahan gambut.
“Cukup mengagetkan, walaupun di masa pandemi seperti ini, geliat anak muda dan kelompok perempuan malah semakin muncul. Ditambah lagi, mereka mengembangkan produk-produk yang dinikmati pasar. Ini salah satu bentuk optimisme untuk Indonesia yang lebih maju dengan lebih lagi memberdayakan anak muda dan kelompok perempuan, termasuk dalam hal pelestarian desa gambut,” ungkap Myrna.
Baca Juga: Di Situasi Pandemi Ini, Kadin Harus Berkontribusi Bagi Pemulihan Ekonomi
Kilas Balik 5 Tahun Peta Jalan Restorasi Gambut
Ekosistem gambut merupakan salah satu ekosistem penting dan esensial dalam pemenuhan komitmen dan target pemerintah dalam pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari upaya pengendalian
perubahan iklim, serta memastikan kualitas lingkungan hidup yang adil dan berkelanjutan.
Pemerintah telah menunjukkan kepemimpinan di level global serta komitmen kuat pada level domestik dalam upaya perlindungan dan pemulihan ekosistem gambut.
Menakar komitmen dan kolaborasi para pihak terhadap pemulihan ekosistem gambut, Sri Parwati Budiastuti, MSc, selaku Direktur Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PPKL, KLHK) menyatakan pemerintah desa telah menunjukan semangat kolaborasi dan komitmen konkret dalam melestarikan ekosistem gambut.
Hal ini terwujud dari dukungan pemerintah terhadap masyarakat desa dalam melakukan diversifikasi produk, identifikasi pasar, sehingga meningkatkan nilai jual dari produk pertanian lahan gambut.
Baca Juga: Inilah Sosok Bocah SD di Sumsel, Pembuat Puisi "Sepedah, Ikan dan Batubara"
“Upaya pembasahan lahan gambut disempurnakan dengan monitoring oleh masyarakat sendiri, agar masyarakat dapat mengenal daerahnya sendiri dan memanfaatkan infrastruktur pembasahan lahan gambut semaksimal mungkin,” jelas Sri.
Berita Terkait
-
KPK Sikat Anggota DPRD OKU: Jatah Proyek PUPR Jadi Bancakan?
-
Skandal Suap di OKU Terbongkar: KPK Tetapkan 6 Tersangka Proyek Dinas PUPR!
-
Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional, Percepat Swasembada Pangan
-
Mudik Gratis Sumsel 2025 Naik Kereta Api Sekeluarga, Cek Link Pendaftaran!
-
Mudik Gratis 2025 Pemprov Sumsel, Tersedia Ribuan Tiket
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Anggota DPRD Lubuklinggau Dilaporkan ke Polda Sumsel: Gelapkan Dana Miliaran
-
Spesial Libur Panjang: DANA Bagi-Bagi Rezeki Lewat Dana Kaget 18 April 2025
-
Viral Gadis OKU Timur Dipinang Pria New Zealand dengan Mahar Miliaran Rupiah
-
Inspirasi Parenting dari dr Aisah Dahlan di Talkshow IIPK Bank Sumsel Babel
-
Panggung Acara Toko Murah Nian Jadi Biang Kerok di Tanjung Barangan