Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 07 Desember 2020 | 14:35 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachmanmem berikan keterangan pers terkait kasus penyerangan anggota kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSumsel.id - Front Pembela Islam (FPI) menyebut 6 laskar FPI tewas ditembak saat mengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab.

Enam laskar ditembak aparat kepolisian di Jalan Tol Jakarta - Cikampek Kilometer 30, Senin (7/12/2020) dini hari.

Hal itu disampaikan FPI melalui keterangan resmi yang diteken Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman.

Dalam keterangannya, FPI mengungkapkan peristiwa tersebut diawali pengadangan serta penembakan terhadap rombongan Rizieq beserta keluarga, di dekat pintul Tol Karawang Timur.

Baca Juga: Ngaku Dapat Teror Mobil Dirusak, Ketum PA 212 Bakal Lapor Polisi

FPI mengklaim, keenam laskar itu diketahui telah diculik, bukan meninggal karena ditembak.

"Bahwa benar ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur," demikian tertulis dalam keterangannya yang dikutip Suara.com, Senin (7/12/2020).

FPI menjelaskan, kejadian itu terjadi ketika Rizieq dan keluarga termasuk cucu yang masih balita, hendak menuju tempat acara pengajian keluarga. Rizieq disebut masih dalam kondisi pemulihan kesehatan.

"Sekali lagi ini pengajian subuh internal khusus keluarga inti," ujarnya.

Dalam perjalanannya, rombongan Rizieq dihadang preman OTK yang diduga FPI bagian dari operasi penguntitan dan hendak mencelakakan Rizieq.

Baca Juga: Sudah Sehat, FPI Belum Pastikan Rizieq Bakal Penuhi Panggilan Polisi Besok

Menurut versi FPI, para preman itu mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal.

"Hingga saat ini para penghadang berhasil melakukan penembakan dan satu mobil berisi enam orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas," tuturnya.

Rizieq Shihab saat menghadiri kerumunan massanya (Foto: Antara)

Dalam kesempatan itu, FPI juga meminta doa untuk Rizieq. Namun mereka tidak mau menyebutkan di mana posisi Rizieq saat ini.

"Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan," ujarnya.

"Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih enam orang laskar yang hilang diculik."

Polisi terlibat baku tembak dengan sekelompok orang yang diduga simpatisan Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 30, Senin (7/12/2020) dini hari.

Akibatnya, enam dari sepuluh orang yang diduga kelompok simpatisan Habib Rizieq itu tewas

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menceritakan detik-detik kejadiannya. Menurutnya, para pelaku sempat memepet kendaraan tim penyidik yang sedang melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Rizieq Shihab.

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di jalan tol Jakarta-Cikampek kilometer 30, penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS ( Muhammad Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," kata Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin siang.

Fadil menduga, penyerangan ini berkaitan rencana polisi memeriksa Rizieq di Polda Metro Jaya.

Polisi awalnya sedang menyelidiki soal kabar ada pengerahan massa saat Rizieq menjalani pemeriksaan yang beredar di media sosial, WhatsApp.

Dia menyebut, saat dilakukan penyelidikan, tim Polda diikuti oleh kendaraan para pelaku. Mendadak kendaraan yang diduga ditumpangi simpatisan Rizieq itu melakukan penyerangan terhadap polisi.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdur bergegas usai memberikan keterangan pers terkait kasus penyerangan anggota kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Terkait hal tersebut Polda Metro Jaya menyelidiki kebenaran informasi tersebut dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan diduga adalah pengikut MRS. Kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang. Dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang rekan rekan lihat di depan ini," kata dia.

Lantaran merasa terancam, polisi kemudian melakukan perlawanan kepada para pelaku. Alhasil, enam orang pelaku tewas ditembak.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang melakukan tindakan tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS berjumlah sepuluh orang. Kelompok MRS yang melakukan penyerangan meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata dia.

Sumsel : Suara.com

Load More