SuaraSumsel.id - Wahyu Hendrawan, pelajar kelas IV sekolah dasar di Palembang, Sumatera Selatan penulis puisi hingga sempat viral di media sosial, dinilai keluarga memang gemar menulis.
Kebiasaan menulis ini terlihat saat Wahyu gemar mencoret dinding dengan kata-kata sejak kecil.
Biasanya, kata Sang ibu, Septi Indah Lestari, kata-kata yang dituliskan sangat sederhana seperti Aku, Ibu dan Ayah. Tulisannya sepotong-sepotong, seperti rangkaian kata-kata di puisi.
Setelah itu Wahyu mulai menuliskan puisi di lembaran kertas bekas.
Baca Juga: Puisi Menohok Bocah SD Sindir Keras Jokowi: Sepedah, Ikan dan Batubara
"Dia sebenarnya tidak pernah menulis lengkap. Menulis sepotong-sepotong saja,"kata Septi Indah Lestari menceritakan ke SuaraSumsel.id, Minggu (6/12/2020).
Kekinian, pelajar yang tinggal di rumah bersusun kayu ini menjadi terkenal. Ia mengalahkan puluhan puisi yang mendaftar di lomba puisi ekologis tersebut.
Kehidupan keluarga Wahyu dikenal keluarga yang sederhana. Wahyu anak tunggal sedangkan ayah bekerja sebagai seorang buruh.
Lokasi tempat tinggal Wahyu memang terbilang terpencil.
Ia menghabiskan masa kecilnya saat ini, bersama teman-temannya dengan sekolah dan mengaji di mushola.
Baca Juga: Sepedah, Ikan, dan Batubara: Puisi Siswa SD yang Sindir Kebijakan Jokowi
Keseharian, Wahyu dikenal lebih pendiam. Kedua orang tuanya pun mengaku, Wahyu kerap tidak banyak bercerita hanya lebih dominan menulis.
"Awalnya saya tidak paham apa yang ditulis. Saya sering tanya, apa yang ditulis, namun tidak dijawab, tapi malah disobek. Kertas yang biasa ditulis, lebih banyak disobek dan dibuang," lanjut Septi
Diakui Septi, hadiah yang diperoleh dari lomba tulisan itu sebesar Rp500.000. Uang tersebut diberikan kepada Nenek dan sisanya ditabung.
"Kasih Nenek Rp 100 ribu sisanya Rp 200 ribu untuk kebutuhan sehari-hari, Rp 200 ribu tabung," kata dia.
Septi pun menyatakan belum memiliki niat menyalurkan bakat yang dimiliki sang anak, mengingat ia pun tidak begitu paham akan dunia sastra seperti halnya, puisi.
Wahyu sempat viral setelah puisinya diunggah oleh penulis @Okkymandasari.
Berikut isi puisinya :
Sepedah, Ikan dan Batubara
(Karya Wahyu Hendrawan SDN 204 Palembang)
Aku tidak dapat sepeda dari Pak Jokowi karena tidak bisa menjawab nama-nama ikan.
Dari kecil tak ku jumpai tilapnya lagi.
Padahal kata bapak di sungai eni banyak ikan.
Aku mau sepeda.
Tapi bapak tidak membelinya, kebun karet bapak sudah jadi tambang.
Upah kerja buruh tambang cuma cukup makan seminggu.
Kami mungkin tidak akan mati kelaparan.
Sebab kami makan jalan berdebu.
Aku mau sepeda.
Aku harus sekolah yang pintar.
Kata Bu Susi dan Pak Edhy Prabowo makanlah ikan biar pintar.
Tapi di sungai belakang rumah tidak ada anak ikan,
airnya bau dan hitam.
Tak ada lagi masa depan di sungai kami.
Kontributor : Muhammad Moeslim
Berita Terkait
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Viral Ibu Gendong Bayi Diamankan Terkait Dugaan Money Politik di Lubuklinggau
-
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sumsel Saat Pilkada: Ini Daftar Terkena Dampak
-
Aset Pemprov Sumsel yang Hilang Selama 73 Tahun Akhirnya Ditemukan
-
Gempa Beruntun Guncang OKU, BPBD Imbau Masyarakat Tetap Tenang
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan SNI Award 2024: Bukti Komitmen Kualitas