SuaraSumsel.id - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta bupati dan wali kota setempat untuk fokus menggenjot sektor pertanian untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Saya yakin sektor pertanian inilah yang menyelamatkan kita. Jadi saya meminta bupati dan wali kota fokus untuk menjaga dan meningkatkan potensinya,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (17/10/2020).
Ia mengatakan potensi sektor pertanian Sumsel saat ini tersebar di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Empat Lawang.
Jika produktivitas pangan di daerah tersebut dapat di tingkatkan, kata dia, Sumsel bukan hanya menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi tetapi juga meraih prestasi sebagai peringkat pertama produksi beras di Indonesia.
Target ini selaras dengan prioritas pembangunan di Sumsel yakni infrastruktur jalan dan infrastruktur pertanian.
“Jika berbicara pertanian, maka tidak bisa bicara hulu saja tapi hilir juga. Oleh karena itu harus fokus membangun infrastruktur dan sekaligus membantu pemasarannya,” katanya pada acara bertepatan dengan peringatan Hari Pangan itu.
Direktur Statistik Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan BPS Kadarmanto M.A. mengatakan sektor pertanian merupakan sektor utama dalam penyerapan tenaga kerja untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional.
Sumatera Selatan pada sektor pertanian melakukan penyerapan tenaga kerja sebesar 1,82 juta tenaga kerja atau setara dengan 45,91 penduduk yang bekerja pada Agustus 2019.
Selain itu tercatat pula ada tiga kabupaten di Sumatera Selatan masuk dalam 30 kabupaten/kota penghasil produksi beras terbesar pada 2020, antara lain Kabupaten Banyuasin sebanyak 527,294 ton, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebanyak 359,37 ton dan Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 293,138 ton.
Baca Juga: Sumber Daya Alam Melimpah, Sektor Pertanian Bisa Jadi Andalan Indonesia
Ia mengatakan pandemi telah memengaruhi mobilitas para pelaku usaha sehingga terpaksa gulung tikar atau menurunkan kapasitas.
Namun, berdasarkan survei BPS justru sebaliknya yang terjadi di sektor pertanian, sebanyak 76,63 persen perusahaan pertanian masih beroperasi seperti biasa selama pandemi.
Berdasarkan data BPS 2020, produksi pangan mengalami peningkatan sekitar 35,9 persen dari 2019 di Sumsel. Peningkatan ini ditopang oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Banyuasin. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
Terkini
-
Benarkah Paham yang Dibawa Laskar Sabililah Mengancam Kultur Moderat Palembang?
-
Skandal Besar di Palembang? Jejak OTT Kejati di Perkimtan Diduga Seret Nama Eks Kadis
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan