SuaraSumsel.id - Sejumlah masyarakat Desa Lubuk Batang Lama, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menolak pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga program pemerintah pusat yang dibangun di wilayah setempat.
"Karena pembangunan Jargas di desa kami diduga tidak sesuai standar," tegas Asrul Edi, salah seorang warga Desa Lubuk Batang Lama, Ogan Komering Ulu (OKU) saat mendatangi Kantor KSO Pratiwi Dharma selaku pelaksana pembangunan jargas rumah tangga di Baturaja dilansir Antara, Sabtu (17/10/2020).
Pihaknya telah melayangkan surat kepada KSO Pratiwi selaku pelaksana proyek terkait keluhan warga yang menolak pemasangan jargas di wilayah setempat karena diduga tidak sesuai standar hanya ditanam pada kedalaman kurang dari 20 cm.
"Dengan kedalaman kurang dari 20 cm kami khawatir nanti akan menyebabkan ledakan. Apalagi tradisi masyarakat setempat saat hajatan masih memasak di halaman rumah dan bisa saja itu di posisi pemasangan pipa gas tersebut," tegasnya.
Baca Juga: Kekerasan Seksual, Pembela Hak Perempuan: Pelaku Banyak Orang Dekat
Bibun, warga lainnya, menjelaskan bahwa sebelumnya sudah ada tim dari Pemkab OKU yang turun ke lapangan dan menegaskan jika pemasangan pipa jargas ke rumah-penduduk di wilayah itu tidak sesuai standar.
"Tim dari Bapeda dan Kesbangpol OKU waktu itu menyatakan pemasangan pipa tidak sesuai standar dan pihak pelaksana harus memperbaiki, namun sampai sekarang tidak diperbaiki," tegasnya.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut perwakilan KSO Pratiwi, Simanjuntak, menegaskan pihaknya akan turun ke lapangan untuk melakukan perbaikan.
"Kami akan langsung lakukan visit ke lapangan dan melakukan perbaikan jika memang masih ada yang kurang kedalaman," ujar Simanjuntak.
Sementara terkait kedalaman pemasangan pipa jargas ke rumah-rumah dan kemungkinan terjadi ledakan, Simanjuntak menjelaskan hal tersebut tidak mungkin terjadi karena standar kedalaman pipa galian adalah 30-40 cm.
Baca Juga: Berlagak Latihan Nafas, Guru Ngaji Cabuli Santri, Habis Dibogem Keluarga
"Tidak mungkin terjadi ledakan, karena pipa jargas bertekanan rendah hanya 30 milibar. Kalau standar itu 30-40 cm," ujarnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Pipa Gas Petronas Terbakar: Detik-Detik Ledakan Dahsyat, 112 Orang Terluka
-
KPK Ungkap Lokasi yang Digeledah dalam Kasus OKU, Ada Rumah Dinas Bupati Hingga Kantor DPRD
-
Usut Skandal Suap Anggota DPRD-Kadis PUPR, Eks Penjabat Bupati OKU Diperiksa KPK
-
KPK Sikat Anggota DPRD OKU: Jatah Proyek PUPR Jadi Bancakan?
-
Duduk Perkara Korupsi Berjamaah di OKU: 3 Anggota DPRD Jadi Tersangka Usai Tagih Fee Jelang Lebaran
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga
-
Dua Sultan Palembang Berbeda Sikap soal Adat Tepung Tawar untuk Willie Salim