SuaraSumsel.id - Sebuah basecamp pekerja di Kecamatan Lubay Ulu, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan disidak oleh pihak kecamatan setempat, akhir pekan lalu.
Proses sidak yang berlangsung dua hari itu menindaklanjuti laporan masyarakat jika ada Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang masuk ke wilayah kecamatan dengan membangun basecamp pekerja.
Camat bersama dengan unsur muspida mendapatkan 13 pekerja yang diketahui berkewarganegaraan Cina tidak bisa memperlihatkan adminitrasi keperkerjaannya seperti surat izin, paspor hingga hasil tes virus covid 19 dilakukan di Indonesia.
“Kami menindaklanjuti laporan masyarakat. Apalagi di situasi pandemi ini, tentu masyarakat atau siapapun yang datang hendaknya melaporkan asal dan bagimana status kesehatan. Tapi malah 13 orang TKA itu, sama sekali tidak bisa memperlihatkan adminitrasi keperkerjaannya,” terang Camat Lubai Ulu, Wien Wearma Putra kepada Suarasumsel.id, Minggu (4/10/2020) malam.
Diketahui jika para pekerja yang menyewa bangunan guna difungsikan sebagai basecamp ini mengerjakan gardu induk yang menjadi bagian dari pembangunan pembangkit Sumsel 1 dan Sumsel 8 di kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
“Saat kami datang di hari Jumat lalu, ke 13 TKA ini sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Ada penerjemah, namun juga tidak mampu memperlihatkan asal usul surat ketenagakerjaan mereka,” sambung ia.
Dialog cukup lama terjadi antara penerjemah pekerja dan unsur muspida yang melakukan sidak.
Para pekerja hanya mengatakan jika mereka memiliki surat kelengkapan namun tidak dibawa ke basecamp mereka tinggal.
“TKA ini mengaku ada, tapi saat kita sidak tidak mampu memperlihatkan. Mereka tidak membawa surat menyurat tersebut, mereka tidak pegang. Mereka hanya bawa hasil swab dari laboratorium berbahasa Cina,” terang ia.
Baca Juga: Disdik Babel Suruh Siswa Baca Buku Felix Siauw, Warganet Protes Edarannya!
Atas temuan ini, pihak kecamatan meminta agar mereka wajib melaporkan diri saat masuk atau berada di wilayah Lubay Ulu dalam tiga hari ke depan.
“Kami memberikan kesempatan pada pekan ini, apakah benar ada atau tidak ada surat atas ketenagakerjaan mereka. Jika tidak, maka aktivitas basecamp akan kami laporkan ke Bupati sekaligus gugus tugas penanganan covid 19,” terang ia.
Ia pun mengharapkan agar aktivitas infrastuktur termasuk yang menjadi proyek pemerintah pusat dan lainnya berkordinasi dengan pemerintah setempat. Apalagi menyangkut kedatangan pekerja asing di masa pandemi ini.
“Kami harus juga pastikan, jika mereka berstatus sehat dari covid 19. Karena situasi saat ini sangat sensitif atas kedatangan pihak luar karena masyarakat pun beramai-ramai mengawasi,” tutup ia
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan
-
Bukan Sriwijaya FC, Klub Inilah yang Diincar Sumsel United Jelang Championship 2025/26
-
Apakah Sumsel United Bakal Tantang Sriwijaya FC di GSJ Jelang Championship 2025/26?
-
Jelang Championship 2025/26, Sumsel United Berani Adu Gengsi di Laga Kandang