Pengunjung saat memilih kain jumputan yang dijual di Local Pride di PIM, Sabtu (3/10/2020). (Suara.com/Rio)
Kekinian sebanyak 20 kain jumputan berbentuk jilbab diproduksi dalam sepekan. Sedangkan untuk bahan kain 3 meter lebih itu bisa satu hingga empat kain dalam sebulan.
“Menekuni ini (kain jumputan) sudah tiga tahun terakhir. Kalau bentuk jilbab dibanderol Rp 150.000. Sementara bahan kain dibanderol Rp 450.000," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel Musiawati mengatakan, pemerintah provinsi setempat memberikan dukungan terhadap perajin dengan menyediakan stan khusus di dalam mal yang ada di kota pempek ini.
"Ya, Local Pride saat ini menjadi wadah bagi UMKM dalam memasarkan produknya. Ke depan masyarakat bisa lebih mengenal produk-produk UKM asal Bumi Sriwijaya," pungkasnya.
Kontributor : Rio Adi Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Benarkah Paham yang Dibawa Laskar Sabililah Mengancam Kultur Moderat Palembang?
-
Skandal Besar di Palembang? Jejak OTT Kejati di Perkimtan Diduga Seret Nama Eks Kadis
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan