SuaraSumsel.id - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan memberikan vaksin influenza kepada 500 personilnya , Selasa (30/10/2020) kemarin.
Pemberian vaksin ditujukan sebagai pencegah sekaligus meningkatkan imunitas tubuh para personil dalam menjalankan tugas pada tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), 9 Desember mendatang.
Pemberian vaksin influenza kepada anggota dinilai sebagai upaya pencegahan yakni meningkatkan imunitas tubuh. Penurunan imunitas akan membuat tubuh menjadi lebih mudah terserang atau tertular virus covid 19.
Menurut Ahli Mikrobiologi, Prof Dr dr Yuwono M Biomed, penyuntikan vaksin influenza bisa menjadi altenatif guna menjaga kesehatan tubuh. Mengingat sampai saat ini vaksin covid 19 belum ditemukan.
Baca Juga: Pilkada Saat Pandemi, 500 Personil Polda Sumsel Disuntik Vaksin Influenza
Pemberian vaksin influenza dinilai juga sebagai aspek pencegahan agar tidak tertular saat mengalami sakit influenza.
“Bisa juga menggunakan vaksin influenza sebagai pencegahan bagi tubuh. Saat pandemi ini, imunitas tubuh harus tetap dijaga,” ujarnya kepada suarasumsel.id, Kamis di Palembang(1/10/2020).
Menurut Yuwono pemberian vaksin influenza bisa dinilai sebagai aspek pencegahan karena kedua virus memiliki gejala yang sama. Seperti halnya gejala ketika mengalami flu akan sama dengan gejala ketika terserang virus covid 19.
“Secara pembentukkanya keduannya beririsan, juga memperlihatkan gejala yang sama, maka bisa digunakan sebagai antisipasi,” terang ia.
Ia pun mengusulkan agar mereka yang terlibat pada kegiatan Pilkada menggunakan vaksin virus influenza guna menghindari terpapar virus covid 19.
Baca Juga: Update Covid 19, Sumsel Bertambah 110 Pasien Hari Ini
“Saya mendengar juga ini calon-calon kepala daerah ada yang terkonfirmasi. Masih ribut apakah Pilkada ditunda atau dilanjutkan. Maka, Saya sarankan sama seperti dilakukan Polda saja, suntuk vaksin influenza,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan tingkat kesembuhan pasien yang terkonfirmasi virus ini juga tinggi di Sumsel. Persentasenya sudah mencapai 75%, sehingga langkah selanjutnya yakni upaya menekan agar 25% yang masih rawan terpapar bisa divaksin influenza.
“Saya juga menyarankan agar mereka dalam katagori rawan misalnya karena ada penyakit penyerta bisa vaksin influenza. Tetapi memang harga vaksin influenza tidak murah,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sumsel Saat Pilkada: Ini Daftar Terkena Dampak
-
Aset Pemprov Sumsel yang Hilang Selama 73 Tahun Akhirnya Ditemukan
-
Gempa Beruntun Guncang OKU, BPBD Imbau Masyarakat Tetap Tenang
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan SNI Award 2024: Bukti Komitmen Kualitas
-
Jalur Pendakian Gunung Dempo Ditutup Sementara, 68 Pendaki Dievakuasi