- BMKG merilis peringatan potensi longsor dan banjir di Sumatera Selatan efektif mulai 8 Desember 2025.
- Prakiraan cuaca mencakup hujan sedang hingga sangat lebat berpotensi terjadi hingga 11 Desember 2025.
- Beberapa wilayah rawan bencana seperti Musi Rawas Utara dan Palembang diimbau tingkatkan kewaspadaan.
SuaraSumsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II mengeluarkan peringatan serius untuk warga Sumatera Selatan. Dalam rilis resmi yang dipublikasikan Senin, 8 Desember 2025, BMKG memetakan sejumlah wilayah yang masuk kategori rawan longsor dan banjir akibat peningkatan curah hujan dalam beberapa hari ke depan.
Prakiraan cuaca yang berlaku sejak Senin 8 Desember sampai Kamis 11 Desember 2025 menunjukkan adanya potensi hujan berintensitas sedang hingga sangat lebat disertai petir pada pagi, siang, sore, hingga dini hari di sejumlah kabupaten. Risiko meningkat terutama di wilayah perbukitan dan pegunungan, serta daerah dataran rendah yang selama ini menjadi langganan genangan air.
Beberapa daerah dengan risiko longsor dan hujan ekstrem terlihat konsisten muncul dalam peta peringatan BMKG, antara lain Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin, serta Kota Pagar Alam. BMKG juga memberi perhatian khusus pada Kota Palembang karena curah hujan tinggi berpotensi memicu banjir di sejumlah titik perkotaan.
Selain peningkatan curah hujan, citra visual yang dirilis BMKG memperlihatkan indeks risiko warna kuning hingga merah di beberapa wilayah, yang menandakan ancaman bencana hidrometeorologi tergolong sedang hingga tinggi. Masyarakat diimbau agar tidak mengabaikan tanda-tanda awal seperti aliran air yang tiba-tiba keruh, retakan tanah baru, atau suara gemuruh dari lereng bukit.
Baca Juga:Ada Apa dengan Solar Langka sampai Ratusan Sopir Truk Mengamuk di Kantor Gubernur Sumsel?
BMKG meminta pemerintah daerah, relawan kebencanaan, serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor, genangan banjir, pohon tumbang, hingga gangguan aktivitas harian seperti transportasi darat dan listrik. Aktivitas warga di area sungai dan tebing perbukitan menjadi perhatian khusus karena hujan intens berulang dalam 24 jam terakhir dapat memicu pergerakan tanah.
Peringatan ini bukan untuk menciptakan kepanikan, tetapi untuk mencegah korban. Mengingat Sumatera Selatan telah memasuki puncak musim hujan, kolaborasi antarlembaga dan kesadaran masyarakat dinilai menjadi kunci mengurangi dampak bencana alam. BMKG mengimbau warga terus memantau pembaruan cuaca melalui kanal resmi, terutama bagi masyarakat di zona rentan longsor dan banjir.
Jika intensitas hujan tidak mereda dalam beberapa hari ke depan, ancaman bencana hidrometeorologi diprediksi semakin tinggi. Semua pihak berharap kesiapsiagaan dapat dilakukan sedini mungkin agar tidak ada jatuhnya korban jiwa maupun kerugian materi yang lebih besar.