-
Beberapa mobil bekas di bawah lima tahun memiliki depresiasi harga yang sangat rendah.
-
Toyota Innova, Honda Brio, dan Honda CR-V termasuk mobil dengan nilai jual kembali tinggi.
-
Depresiasi rendah membuat mobil bekas tetap diminati dan tidak cepat merugikan pemiliknya.
Honda Brio menjadi salah satu mobil dengan resale value terbaik di kelas city car. Brio 2019 masih banyak diburu karena desainnya timeless, mesin irit, dan perawatan mudah.
Depresiasi hanya 10–15 persen dalam lima tahun!
Fakta menarik ialah beberapa varian Brio Satya bahkan naik harga di pasar mobil bekas karena stok baru terbatas.

5. Suzuki Jimny — Mobil “Langka” yang Nilainya Tak Turun
Baca Juga:Bongkar Rahasia Mobil Bekas Perusahaan: Harga Miring, Tapi Benarkah Masih Layak Dibeli?
Bagi kolektor, Suzuki Jimny 2019 adalah aset. Produksinya terbatas, dan permintaan jauh melebihi pasokan.
Akibatnya, harga bekasnya justru bisa lebih tinggi dari harga barunya di beberapa daerah.
Depresiasi hanya nyaris 0 persen, bahkan bisa meningkat.
Mengapa Depresiasi Penting Diperhatikan?
Depresiasi menentukan nilai ekonomis mobil dalam jangka panjang.
Bagi pengguna pribadi, mobil dengan depresiasi rendah artinya bisa dijual kembali tanpa rugi besar. Bagi pelaku usaha jual beli, mobil jenis ini adalah aset likuid yang mudah diputar.
“Banyak orang salah kaprah. Mereka lihat mobil murah, padahal depresiasinya tinggi. Mobil yang mahal di awal justru bisa lebih untung karena nilai turunnya lambat,” kata Aditya Wibowo, analis pasar otomotif dari Bekasi.
Jika kamu ingin membeli mobil bekas yang aman secara nilai jual, fokuslah pada model dengan reputasi baik, mesin tangguh, dan permintaan pasar stabil.
Baca Juga:Murah tapi Gahar! 5 Mobil Bekas Paling Ideal untuk Dimodifikasi, Bisa Jadi Keren Maksimal
Mobil seperti Innova, CR-V, Brio, Rush, dan Jimny terbukti punya depresiasi rendah dalam lima tahun terakhir.
Dengan kata lain, membeli mobil bekas tidak selalu berarti rugi, asalkan kamu tahu model mana yang harga turunnya pelan, tapi nilainya tetap tinggi.