-
Isti, pemilik UMKM Kebun Buah Palembang, menemukan titik balik usahanya saat memanfaatkan layanan digital Telkomsel. Kuota besar dari promo Hari Pelanggan Nasional menjadi “pupuk” yang membuat bisnis kecilnya tumbuh di tengah persaingan.
-
Hari Pelanggan Nasional bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata komitmen Telkomsel melayani sepenuh hati. Dari paket kuota hemat, akses gratis Perplexity Pro, hingga pengalaman 5G, semua dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan dari berbagai latar.
-
Kisah Isti menunjukkan bahwa sinyal bukan sekadar jaringan, melainkan jalan menuju kemandirian UMKM. Dengan dukungan Telkomsel, usaha kecil pun bisa tumbuh, menyatu dengan teknologi, dan melahirkan harapan baru bagi keluarga serta masyarakat.
SuaraSumsel.id - Pagi baru saja merekah di Palembang. Sinar matahari menembus celah-celah kaca bening, menyapa rak-rak yang penuh dengan buah segar seperti jeruk berkilau, mangga harum, jambu air yang merah merekah.
Dari balik meja sederhana, seorang perempuan berkerudung hitam sibuk menata dagangan sambil sesekali mengecek ponselnya. Dialah Isti, pemilik toko Kebun Buah Palembang.
Bagi sebagian orang, toko kecil ini hanya persinggahan untuk membeli buah. Tapi bagi Isti, toko itu adalah denyut kehidupan, tempat ia menanam asa, membesarkan keluarga, dan belajar tentang arti kesabaran sebagai pelaku UMKM di kota pempek ini.
“Dulu, pelanggan saya cuma beberapa orang yang lewat depan toko. Kalau sepi, ya saya cuma bisa terima, namanya usaha,” kenang Isti sambil tersenyum getir.
Baca Juga:OJK Dorong Sumsel Jadi Pusat Ekonomi Hijau lewat Perdagangan Karbon
Palembang yang ramai bukan jaminan toko kecilnya mudah dikenal. Apalagi di tengah persaingan ketat dengan supermarket besar, serta mal yang punya fasilitas lengkap dan promosi gencar.
Isti sempat berpikir, mungkinkah toko sederhana bisa bertahan? Namun, tekadnya mengalahkan keraguan. Ia memilih bertahan dengan keyakinan bahwa buah segar dan pelayanan tulus akan menemukan jalannya sendiri.
Titik balik datang ketika Isti mulai memanfaatkan internet. Ia belajar memotret buah dengan kamera ponselnya, menulis deskripsi singkat, lalu mengunggahnya ke media sosial. Perlahan, pesan singkat dari calon pelanggan berdatangan. Ada yang bertanya harga, ada yang minta antar ke rumah.
“Awalnya canggung, tapi lama-lama terbiasa. Saya sadar, dunia usaha sekarang bukan cuma di jalan raya, tapi juga di layar ponsel,” ujarnya.
Namun, di balik peluang, ada tantangan lain yakni koneksi internet yang harus selalu stabil, kuota yang cukup serta kemudahan akses. Tanpa itu, semua bisa terhenti. Inilah momen ketika Isti merasakan betapa pentingnya dukungan layanan digital.
Baca Juga:UMKM Palembang Ekspor 17 Ton Kemplang ke Taiwan, Nilai Capai Rp589 Juta
Hari Pelanggan Nasional: Saat Asa Menyala
Tanggal 4 September 2025 menjadi hari istimewa. Telkomsel merayakan Hari Pelanggan Nasional dengan tema “Melayani Sepenuh Hati untuk Indonesia.” Tahun ini, berbagai promo dan layanan spesial dihadirkan, mulai dari Surprise Deal kuota 30GB hanya Rp60.000, hingga akses gratis Perplexity Pro selama 1 tahun.
Bagi sebagian orang, promo hanyalah diskon. Tetapi bagi Isti, promo itu ibarat pupuk untuk ladang usaha. Kuota besar membuatnya leluasa memperbarui katalog buah setiap hari, membalas pesan pelanggan lebih cepat, hingga mempelajari strategi bisnis daring lewat platform digital.
“Dengan kuota besar, saya bisa update katalog, bikin siaran langsung saat buah musiman datang, dan bahkan ikut kelas online tentang pemasaran. Itu semua jadi modal penting untuk bertahan,” ungkapnya penuh syukur.
Selain kuota, Telkomsel menghadirkan pengalaman 5G edukatif di GraPARI, voucher eksklusif MyGraPARI, tambahan kuota 4GB bagi pelanggan yang bayar tagihan tepat waktu, hingga bundling perangkat di Device Corner.
Semua itu bukan hanya soal angka, melainkan tentang bagaimana Telkomsel mencoba memahami denyut kebutuhan masyarakat. Dari pelajar yang belajar daring, petani yang menjual hasil bumi, hingga pedagang kecil seperti Isti, semua merasakan bahwa layanan ini lahir dari kepedulian.
“Pelanggan bagi saya adalah keluarga. Dan saya percaya, Telkomsel juga memperlakukan kami seperti itu dilayani dengan hati, bukan sekadar layanan,” tutur Isti.
“Bagi saya, kuota internet bukan sekadar paket data. Ia adalah pupuk yang membuat usaha kecil seperti Kebun Palembang tetap hidup dan tumbuh.”

Kisah Isti hanyalah satu mozaik kecil dari jutaan pelanggan Telkomsel di seluruh Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, layanan digital telah menjadi urat nadi yang menghubungkan. Bagi UMKM, sinyal bukan sekadar jaringan, melainkan jalan menuju kemandirian.
Telkomsel memahami itu. Hari Pelanggan Nasional bukan hanya seremoni, tetapi ruang untuk mengucapkan terima kasih, mempererat hubungan, dan meneguhkan komitmen: melayani sepenuh hati.
Vice President Consumer Business Area Sumatera Telkomsel Saki H Bramono dalam keterangan persnya menegaskan bahwa Hari Pelanggan Nasional bukan sekadar agenda tahunan, melainkan momentum penting untuk mempererat ikatan dengan jutaan pelanggan setia.
“Dengan semangat melayani Indonesia, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan,” ujarnya penuh semangat.
Pernyataan itu bukanlah sekadar slogan, tetapi diwujudkan nyata melalui rangkaian program apresiasi. Tahun ini, pelanggan tak hanya bisa menikmati kuota besar dengan harga hemat lewat Surprise Deal Spesial Hari Pelanggan mulai dari 30GB hanya Rp60.000 tetapi juga memperoleh akses bebas Perplexity Pro selama setahun penuh.
Kehadiran Perplexity, sebuah layanan chatbot berbasis teknologi AI dengan kemampuan menjawab secara cepat, akurat, dan interaktif, menjadi simbol bagaimana Telkomsel menghadirkan masa depan digital langsung ke genggaman pelanggan.
Semua program itu dirancang untuk menegaskan satu hal yakni Telkomsel ingin setiap pelanggan merasakan pengalaman yang lebih dari sekadar layanan telekomunikasi, melainkan pengalaman digital yang membuat hidup lebih mudah, produktif, dan bermakna.
Sore itu, seorang pelanggan setia datang membeli jeruk. Sementara itu, notifikasi pesanan online berdenting di ponsel Isti. Ia tersenyum—senyum yang lahir dari rasa percaya bahwa ia tidak berjalan sendirian.
Dari sebuah toko buah kecil di Palembang, kita belajar satu hal sederhana yakni ketika buah menyatu dengan sinyal, lahirlah harapan. Harapan yang bisa ditanam, dirawat, dan tumbuh menjadi senyum yang menyejukkan banyak hati.
Ketika teknologi bertemu ketulusan, lahirlah kisah seperti Isti yakni sebuah bukti bahwa Telkomsel selalu melayani dengan hati, untuk Indonesia yang terus bertumbuh.