Gempa 2,1 SR di Pagaralam: Meski Ringan, Kenapa Getaran Tetap Terasa?

Suasana dini hari yang tenang di Kota Pagaralam, Minggu (14/9/2025), mendadak terusik oleh getaran gempa bumi tektonik.

Tasmalinda
Senin, 15 September 2025 | 11:05 WIB
Gempa 2,1 SR di Pagaralam: Meski Ringan, Kenapa Getaran Tetap Terasa?
Ilustrasi gempa bumi (unsplash)
Baca 10 detik
  • Gempa dangkal magnitudo 2,1 mengguncang Pagaralam dini hari. Meski kecil, getaran terasa karena pusat gempa dekat permukaan dan kota.
  • BMKG pastikan gempa tidak berpotensi tsunami atau kerusakan, namun warga diimbau tetap waspada dan hanya percaya pada informasi resmi.
  • Pagaralam berada di jalur tektonik aktif Bukit Barisan, sehingga gempa kecil seperti ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat.

SuaraSumsel.id - Suasana dini hari yang tenang di Kota Pagaralam, Minggu (14/9/2025), mendadak terusik oleh getaran gempa bumi tektonik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berkekuatan magnitudo 2,1 terjadi pada pukul 04.25 WIB dengan episenter sekitar 7 kilometer barat daya Pagaralam, tepatnya di koordinat 4,07 Lintang Selatan dan 103,17 Bujur Timur.

Dengan kedalaman sekitar 5 kilometer, gempa ini dikategorikan sebagai gempa dangkal. Meski tidak berpotensi menimbulkan kerusakan, kejadian ini cukup membuat warga sekitar terkejut dan waspada.

Menurut BMKG, gempa berkekuatan kecil seperti ini umumnya tidak menimbulkan dampak berarti. Namun, faktor kedalaman yang dangkal membuat getaran tetap bisa terasa meskipun magnitudonya rendah.

Baca Juga:Saksikan Kisah Tunggu Tubang di UIN Raden Fatah Palembang: Film, Foto, dan Diskusi Publik

Semakin dangkal pusat gempa, energi yang dilepaskan ke permukaan akan semakin cepat dirasakan. Ditambah lagi dengan jarak episenter yang sangat dekat dari pusat kota, getaran ringan itu bisa menimbulkan kesan “nyata” bagi sebagian warga yang kebetulan sedang terjaga. Fenomena ini sekaligus menjadi pengingat bahwa gempa tidak harus selalu besar untuk bisa dirasakan.

Sejauh ini, tidak ada laporan kerusakan bangunan ataupun korban jiwa akibat gempa tersebut. BMKG memastikan gempa tersebut tidak memicu potensi tsunami.

Meski demikian, masyarakat tetap diminta waspada dan tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak jelas sumbernya. BMKG menegaskan, segala informasi resmi hanya dapat dipastikan melalui kanal resmi seperti aplikasi BMKG, situs web, maupun akun media sosial terverifikasi. Langkah ini penting untuk mencegah kepanikan akibat beredarnya isu atau kabar bohong yang sering kali muncul setiap kali terjadi gempa.

Secara ilmiah, wilayah Sumatera Selatan, termasuk Pagaralam, memang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas tektonik. Pagaralam berada di kaki Bukit Barisan, jalur yang dikenal aktif secara geologi karena pertemuan lempeng tektonik besar di wilayah barat Sumatra.

Meski sebagian besar gempa di kawasan ini berkekuatan rendah, kejadian gempa kecil secara berulang merupakan indikasi adanya akumulasi energi di dalam bumi yang sewaktu-waktu bisa dilepaskan dalam bentuk gempa lebih besar. Karena itu, gempa berkekuatan 2,1 SR ini bisa dianggap sebagai bagian dari dinamika alam yang patut diperhatikan meski tidak berbahaya.

Baca Juga:PT Sele Raya Belida Kantongi Temuan Migas Signifikan di Muara Enim

Peristiwa dini hari ini juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi gempa, baik yang kecil maupun besar. Beberapa langkah sederhana dapat dilakukan, mulai dari memastikan kondisi rumah memiliki struktur bangunan yang kuat, menyiapkan jalur evakuasi keluarga, hingga memahami prosedur “drop, cover, and hold on” ketika terjadi guncangan. Dengan langkah sederhana seperti ini, warga dapat lebih tenang dan siap menghadapi kemungkinan gempa di masa depan.

Dengan demikian, meski gempa kali ini hanya berkekuatan 2,1 SR dan tidak menimbulkan kerusakan, kejadian tersebut tetap menjadi alarm alami bahwa bumi di sekitar kita terus bergerak.

Kesadaran dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama agar masyarakat tetap aman, tenang, dan tidak panik setiap kali gempa bumi datang mengetuk bumi Pagaralam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak