SuaraSumsel.id - Setelah tiga bulan menemani aktivitas harian, Redmi Note 13 telah melewati berbagai medan dari multitasking kerja, foto-foto outdoor, gaming ringan, hingga begadang streaming drama.
Tapi pertanyaannya, apakah HP Rp2 jutaan ini masih layak dibeli pertengahan 2025? Kami uji performa jangka menengahnya secara jujur dan lengkap tanpa dilebih-lebihkan.
Performa Sehari-hari: Gesit, Tapi Jangan Berharap Lebih
Dengan chipset MediaTek Helio G99, Redmi Note 13 tetap lancar untuk keperluan harian seperti scrolling media sosial, chat, dan streaming.
Baca Juga:Dari Kemasan Kopi hingga AI, Ini Cara OJK & Pemkot Palembang Bantu UMKM Naik Kelas
Namun, ketika Redmi Note 13 diajak bekerja lebih keras—seperti multitasking berat atau bermain game kompetitif seperti Mobile Legends dengan grafik tinggi barulah terasa batasannya.
Delay mulai muncul, terutama saat berpindah antar aplikasi berat atau ketika efek visual dalam game mulai padat.
Meski tetap bisa dimainkan, pengalaman gaming terasa kurang mulus bagi pengguna yang menginginkan performa cepat tanpa kompromi.
Untuk penggunaan harian seperti media sosial, chatting, dan browsing, performanya masih sangat memadai. Skornya? 8/10 untuk aktivitas ringan, tapi hanya 6/10 untuk gaming intensif.
2. Layar AMOLED 90Hz: Visual Tajam di Kelasnya
Baca Juga:Gak Nyangka! Tiket Perdana AirAsia dari Palembang ke Kuala Lumpur Ludes Terjual
Salah satu hal paling memanjakan dari Redmi Note 13 ada pada layarnya.
Dibekali panel AMOLED 6,6 inci dengan refresh rate 90Hz, ponsel ini menghadirkan tampilan yang tajam, responsif, dan nyaman di mata.
Warna yang ditampilkan begitu hidup—entah saat scrolling media sosial, binge-watch serial favorit, atau sekadar browsing YouTube.
Di bawah sinar matahari, layar masih bisa terlihat dengan baik, meski kecerahannya terasa kurang nendang saat siang terik. Meski begitu, untuk kelas harga Rp2 jutaan, pengalaman visual yang ditawarkan terasa di atas ekspektasi.
3. Baterai Awet, tapi Pengisian Perlu Sabar
Soal daya tahan, Redmi Note 13 layak diacungi jempol. Dengan baterai 5000mAh, ponsel ini sanggup menemani aktivitas seharian penuh tanpa harus bolak-balik colok charger.
Bahkan untuk pemakaian ringan hingga sedang, daya tahannya bisa menembus 1,5 hari dalam satu kali cas—jarang ditemukan di kelas harga Rp2 jutaan.
Namun, meski sudah mendukung fast charging 33W, kecepatan isi ulangnya masih terbilang standar di tahun 2025. Dari kondisi 0% hingga penuh, butuh waktu sekitar 70–80 menit. Bukan yang tercepat, tapi cukup aman dan stabil untuk pemakaian harian.
4. Kamera 50MP: Lumayan Tajam, Tapi Butuh Cahaya
Di siang hari, kamera utama 50MP Redmi Note 13 tampil cukup mengesankan. Hasil fotonya tajam, warna yang ditangkap terlihat natural, dan detail objek terekam dengan baik cukup mumpuni untuk kebutuhan dokumentasi sehari-hari atau unggahan media sosial.
Namun saat cahaya mulai meredup, kelemahannya mulai terlihat. Dalam kondisi malam atau low light, noise mulai mendominasi, dan meskipun tersedia mode malam, hasilnya belum signifikan dalam meningkatkan kualitas gambar. Cocok untuk pengguna kasual, tapi bukan pilihan utama bagi pencinta fotografi malam.
5. Fitur Tambahan: IR Blaster & NFC Jadi Nilai Plus
Redmi kembali membuktikan diri sebagai raja value-for-money di kelasnya.
Meski dibanderol di harga Rp2 jutaan, Note 13 tetap dibekali fitur-fitur kecil tapi berguna seperti infrared blaster untuk mengontrol TV atau AC, serta NFC yang kini makin penting untuk transaksi digital dan e-money. Fitur-fitur ini jarang ditemukan di HP sekelas, menjadikannya unggul dalam hal kelengkapan.
Skor 9/10 untuk fitur!
Dan kalau kamu bertanya, masih worth it gak sih di 2025? Jawabannya: iya. Untuk pengguna yang butuh HP murah tapi fungsional dengan layar AMOLED tajam, daya tahan baterai oke, performa cukup, dan fitur lengkap—Redmi Note 13 masih jadi pilihan cerdas hingga pertengahan tahun ini.
Namun, jika kamu hobi fotografi malam atau main game berat, ada baiknya mempertimbangkan kelas yang lebih tinggi.