SuaraSumsel.id - Mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo kembali menjadi sorotan. DIa pernah dielu-elukan sebagai pemimpin religius dan bersahaja.
Bahkan, ia dikenal luas karena gerakan "Subuh Berjamaah Keliling" dan program gotong royong mingguan yang digagas di masyarakat Palembang.
Namun, citra bersih itu kini tercoreng setelah ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek revitalisasi Pasar Cinde.
Berikut tujuh fakta menarik yang merangkum perjalanan Harnojoyo, dari pemimpin yang dicintai rakyat hingga tersangkut kasus hukum besar:
Baca Juga:Travel ke Luar Negeri Makin Nyaman: ATM VISA Bank Sumsel Babel Solusinya
1. Dicintai Karena Gerakan Subuh Berjamaah
Sebagai Wali Kota Palembang, Harnojoyo dikenal luas lewat gerakan 'Pejuang Subuh Berjamaah'.
Ia aktif keliling masjid setiap pagi untuk shalat subuh bersama warga dan memberikan tausiyah. Program ini menjadi simbol kesalehan dan kedekatannya dengan masyarakat.
2. Menghidupkan Semangat Gotong Royong
Setiap akhir pekan, Harnojoyo juga memimpin langsung kegiatan gotong royong massal membersihkan lingkungan.
Baca Juga:BREAKING: Penampilan Harnojoyo Jadi Sorotan saat Ditahan Kejati Sumsel
Aksi ini tak hanya mempercantik kota, tetapi juga mempererat hubungan sosial warga. Tak heran, ia dijuluki Penggerak Kebersihan Kota.
3. Dua Periode Pimpin Palembang
Karier politik Harnojoyo terbilang stabil.
Ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota, lalu naik menjadi Wali Kota menggantikan Romi Herton yang tersandung kasus suap.
Harnojoyo kemudian terpilih kembali untuk periode 2018–2023, memperkuat citranya sebagai pemimpin yang amanah.
4. Proyek Ambisius: Revitalisasi Pasar Cinde
Pasar Cinde adalah ikon ekonomi Palembang yang ingin direvitalisasi menjadi pusat perdagangan modern.
Proyek ini dimulai saat Harnojoyo menjabat, namun mangkrak sejak 2022, meninggalkan kerangka beton dan harapan kosong bagi pedagang kecil.
5. Tersandung Kasus Korupsi
Pada Juli 2024, Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan menetapkan Harnojoyo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Pasar Cinde.
Ia diduga terlibat dalam kesepakatan dan pengambilan keputusan yang merugikan keuangan negara. Nilai proyek yang disorot mencapai Rp129 miliar.
6. Dampak Sosial: Citra Luntur, Publik Terbelah
Warga yang dulu mendukung Harnojoyo kini dibuat kecewa.
Sebagian masih mengenang jasa-jasa dan keteladanan religiusnya, sementara sebagian lain menuntut transparansi dan keadilan.
Kasus ini menjadi contoh kerasnya ujian integritas dalam politik lokal.
7. Momen yang Mengubah Segalanya
Penetapan tersangka terhadap Harnojoyo menjadi pukulan telak, terutama bagi mereka yang melihatnya sebagai tokoh moral.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa narasi religius dalam politik tidak bisa jadi tameng terhadap akuntabilitas hukum.
Harnojoyo bukan hanya tokoh politik, tapi juga simbol perjuangan moral yang kini dipertanyakan.
Kisahnya menjadi pelajaran penting bahwa keteladanan sejati diuji bukan saat berkuasa, tetapi saat harus mempertanggungjawabkan kekuasaan itu sendiri.
