SuaraSumsel.id - Sindrom Monday blues merupakan kondisi ketika seseorang merasa tidak bersemangat, cemas, atau stres saat menghadapi hari Senin setelah akhir pekan.
Berbagai penyebab stres saat menghadapi Senin antara lain perasaan cemas akibat harus kembali ke pekerjaan atau sekolah setelah libur akhir pekan.
Pola tidur yang berubah, begadang, atau kurang tidur saat akhir pekan dapat menyebabkan tubuh sulit menyesuaikan diri dengan jadwal hari kerja.
Kemudian, tidak puas dengan pekerjaan atau lingkungan kerja yang tidak nyaman dapat memperparah perasaan negatif saat hari Senin tiba.
Tanggung jawab dan tekanan pekerjaan yang menumpuk di awal pekan sering kali memicu stres dan kecemasan.
Selain itu, konflik atau suasana tidak menyenangkan di kantor atau sekolah juga dapat memicu Monday blues.
Gejala Sindrom Monday Blues
Gejala Monday blues biasanya muncul menjelang atau pada hari Senin, dan dapat berupa:
- Mood Buruk: Merasa sedih, murung, atau tidak bersemangat di pagi hari.
- Cemas atau Tertekan: Perasaan cemas, tertekan, atau takut menghadapi hari Senin.
- Keluhan Fisik: Otot tegang, sakit kepala, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, atau kesulitan bernapas.
- Rasa Malas dan Kehilangan Motivasi: Enggan memulai aktivitas, malas bekerja atau belajar, dan menurunnya produktivitas.
- Kelelahan: Merasa lelah secara fisik dan mental, meskipun sudah beristirahat di akhir pekan.
Sindrom ini umumnya bersifat sementara dan akan membaik seiring berjalannya hari. Namun, jika gejala berlangsung terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan ahli kesehatan mental.
7 Cara Mengatasi Sindrom Monday Blues