- Adidas Runfalcon (sol karet ringan & sporty)
- Converse Chuck 70 (tampilan klasik dengan traksi kuat)
- Skechers Arch Fit (kombinasi karet dan kenyamanan ortopedi)
4. Kapan Sol Karet Kurang Cocok?
Meski banyak kelebihan, ada beberapa catatan penting:
a. Kurang cocok untuk olahraga intensitas tinggi (lari cepat, hiking berat) karena kurang responsif.
b. Lebih berat dibanding sol busa murni, jadi bisa terasa kurang ringan bagi yang biasa memakai sepatu lari.
Baca Juga:Banser Turun ke Tribun, GP Ansor Sumsel Siap Kawal Sriwijaya FC di Laga Home
c. Bisa terlalu kaku kalau desainnya tidak ergonomis — pilih yang lentur saat ditekuk!
5. Cara Memilih Sepatu Bersol Karet yang Ideal
a. Tekuk bagian sol: Harus cukup lentur tapi tidak terlalu lembek.
b. Lihat pola grip: Sol dengan pattern zigzag atau hexagon biasanya lebih stabil.
c. Tes kenyamanan: Gunakan saat sore hari ketika ukuran kaki maksimal.

Ya, sepatu sol karet bagus untuk jalan kaki — asal desainnya ergonomis dan nyaman.
Untuk kebutuhan jalan harian di kota, commuting, atau aktivitas santai, sol karet memberi kombinasi antara traksi, daya tahan, dan kenyamanan yang sangat baik.
Baca Juga:Kopi Sumsel Siap Ekspor, Ini Strategi 'Closed Loop' OJK yang Buka Akses untuk Petani
Namun, untuk olahraga berintensitas tinggi atau jalan di medan ekstrem, pastikan Anda memilih sepatu yang menggabungkan karet dengan teknologi midsole yang lebih responsif.