Sedekah dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dengan niat ikhlas. Ini menjadi bentuk ibadah yang membawa pahala besar di bulan suci ini.
4. Memperbarui Taubat dan Muhasabah Diri
“Taubat itu sulit, apalagi memperbarui taubat. Kita harus menyadari kesalahan diri sendiri, bukan malah menyalahkan orang lain,” ujar Ustadzah Iva.
5. Tazkiyatun Nufus (Penyucian Jiwa)
Perbanyak zikir, istigfar, dan selawat. Zikir yang tulus seperti ‘Allahu Akbar’ dan ‘Astagfirullahalazim’ akan membawa ketenangan jiwa. “Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang,” tambahnya mengutip Al-Qur’an.
6. Menjaga Lisan dan Bijak Bermedia Sosial
Ia mengingatkan akan bahaya dosa sosial seperti menggunjing atau menyebar kebencian di media sosial. “Media sosial bisa menjadi gosip nasional jika kita tidak bijak,” tegasnya.
7. Menghilangkan Kesombongan
Ustadzah Iva menyebut sombong sebagai akar dari banyak dosa seperti iri dan menolak kebenaran. Kisah Rasulullah SAW yang tetap sabar saat dihina di Thaif menjadi teladan akhlak mulia.
8. Menjadikan Al-Qur’an dan Rasulullah SAW sebagai Pedoman
“Al-Qur’an adalah manual book kehidupan kita. Rasulullah adalah contoh nyata bagaimana manusia biasa bisa mencapai akhlak mulia,” pungkasnya.
Ustadzah Iva menutup dengan ajakan agar bulan Muharram dimanfaatkan sebagai momentum hijrah menuju kebaikan sejati dengan memperbanyak zikir, muhasabah, dan menjauhi maksiat.