SuaraSumsel.id - Menikmati secangkir kopi bukan hanya soal kafein, tetapi juga tentang pengalaman rasa yang menggugah. Setiap biji kopi memiliki karakteristik unik yang mampu menciptakan kenikmatan tersendiri, tergantung dari asal, varietas, dan proses pengolahannya.
Bagi kamu yang gemar meracik kopi sendiri di rumah, mulai dari seduhan manual hingga kreasi espresso dan cold brew, memilih biji kopi yang tepat adalah kunci dari kenikmatan sejati.
Melansir dari situs otten coffe, berikut rekomendasi biji kopi pilihan dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara.
Setiap kopi memiliki karakteristik rasa yang berbeda, yang cocok untuk kamu eksplorasi dan jadikan bagian dari rutinitas ngopi harianmu.
1. Kopi Arabika Ethiopia Danche Natural
Kopi Ethiopia Danche adalah single origin unggulan dari dataran tinggi Yirgacheffe, Kochore, Gedeb, dan wilayah Sidamo di Ethiopia.
Tumbuh di ketinggian 2050 meter di atas permukaan laut, kopi ini berasal dari varietas Kurume Ethiopia Landrace dan Dega yang dikembangkan oleh Jimma Agricultural Research Center.
Varietas ini tidak hanya tahan terhadap penyakit tetapi juga menjaga karakteristik lokal yang unik. Biji kopi dipanen langsung dari petani tradisional, memastikan kualitas dan keaslian kopi tetap terjaga.
Disangrai pada tingkat light roast, kopi Ethiopia Danche sangat cocok untuk metode seduh manual brew.
Rasanya yang memikat meliputi lavender, blueberry, chamomile, dan lemon candy, memberikan rasa seimbang yang berkesan di setiap tegukan.
2. Kopi Arabika Costa Rica Hacienda Sonora
Kopi Costa Rica Hacienda Sonora adalah single origin unggulan yang berasal dari lembah Poas Volcano di Costa Rica.
Berasal dari varietas Centroamericano, kopi ini tumbuh subur di tanah vulkanik pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.
Perkebunan seluas 100 hektar ini mencakup 55 hektar lahan kopi naungan, 35 hektar hutan liar, dan 10 hektar tanaman tebu, menciptakan ekosistem yang kaya dan mendukung keanekaragaman hayati.
Dengan lingkungan yang alami dan berkelanjutan, kebun kopi ini menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi sambil menjaga keseimbangan ekosistem.
Diproses dengan teknik spesial untuk mempertahankan cita rasa unik, kopi Costa Rica Hacienda Sonora disangrai pada tingkat light roast, membuatnya ideal untuk metode manual brew.
Rasanya yang khas meliputi raw honey, blackcurrant, dan apricot, menciptakan cita rasa yang seimbang dan kompleks.
Kopi ini menghadirkan pengalaman rasa yang istimewa dari tanah subur lembah vulkanik.
3. Kopi Arabika Papua Sabin
Kopi Papua Sabin adalah single origin istimewa dari Pegunungan Bintang, Papua. Tumbuh di ketinggian 1800 meter di atas permukaan laut, kopi ini berasal dari varietas Typica yang ditanam di lahan semi hutan dengan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Proses budidayanya sangat teliti, dengan metode Selective Cherry yang hanya memilih ceri merah terbaik.
Setelah dipanen, ceri kopi dirambang, difermentasi selama 72 jam, dicuci bersih, dan dijemur selama 7-8 hari hingga kadar airnya mencapai 11 persen, memastikan kopi ini memiliki cita rasa yang bersih dan kompleks.
Dengan tingkat sangrai Medium Light roast, kopi Papua Sabin menawarkan rasa yang memikat. Rasanya mencakup green tea, orange, starfruit, dan honey, menciptakan keseimbangan antara acidity yang lembut, body ringan, dan aftertaste manis yang menyenangkan.
4. Kopi Arabika Sulawesi Pana Mamasa
Kopi Arabika Pana Mamasa adalah single origin unggulan dari wilayah Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Tumbuh di ketinggian 1750 meter di atas permukaan laut di Gunung Orong Lembang, kopi ini berasal dari varietas Lini S, Typica, dan Kartika.
Tanah dengan struktur unik dan lingkungan semi hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan kopi berkualitas tinggi.
Popularitas kopi ini telah meluas hingga mancanegara, termasuk saat mengikuti pameran kopi internasional di Rusia pada tahun 2021, yang semakin mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu kopi terbaik dari Indonesia.
Diproses dengan tingkat sangrai Medium Light roast, kopi Pana Mamasa menawarkan rasa yang kompleks dan seimbang.
Karakter rasanya menghadirkan perpaduan manis, asam segar, dan kelembutan yang memikat dalam setiap tegukan.
5. Kopi Arabika Gewor Manglayang
Kopi Arabika Gewor Manglayang adalah single origin unggulan dari Desa Genteng, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Tumbuh di ketinggian 1500-1650 meter di atas permukaan laut, kopi ini berasal dari varietas Typica dan Java, yang dikenal akan kualitas dan cita rasanya.
Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2014, kopi ini telah mendapatkan pengakuan internasional dengan ekspor ke negara-negara seperti Korea Selatan, Maroko, Australia, Jepang, dan Kuwait, mencerminkan kualitasnya yang mendunia.
Keunikan kopi Gewor Manglayang terletak pada proses pengolahannya yang menggunakan metode Anaerobic Foxy Honey, di mana ceri kopi dikunci dalam kondisi tanpa oksigen selama 144 jam dengan teknik Hermetic Sealed.
Proses ini menghasilkan rasa yang kompleks dan unik, dengan tingkat sangrai Light roast yang ideal untuk metode manual brew seperti pour over.
Rasanya mencakup perpaduan segar dan manis dari yellow fruit, strawberry, dan longan, memberikan keseimbangan rasa yang memikat di setiap tegukan.
6. Wanoja Kamojang Anaerobic Honey Process
Cobain Kopi Wanoja Kamojang asalnya Jawa Barat tepatnya dari daerah Ibun Kamojang ini, hasil panennya diproses dengan Anaerobic Honey dan disangrai Light Roast.
Biji kopi Wanoja Kamojang inilah yang memenangkan penghargaan biji kopi single origin terbaik untuk kopi pour over.
Sebuah penghargaan bergengsi skala internasional dengan 709 biji kopi dari 11 negara yang ikut serta untuk dinilai dan diapresiasi.