SuaraSumsel.id - Dunia sepak bola Sumatera Selatan memasuki babak baru. Setelah sekian lama hanya mengandalkan Sriwijaya FC sebagai wakil di level profesional, kini provinsi ini resmi memiliki klub profesional kedua: Sumsel United.
Pengesahan Sumsel United diumumkan dalam Kongres Biasa PSSI 2025 yang digelar pada 4 Juni 2025 di Jakarta.
Sumsel United merupakan transformasi dari Persikas Subang, klub Liga 2 asal Jawa Barat, yang kini resmi berpindah markas ke Sumatera Selatan.
Keputusan ini menandai tonggak sejarah penting: untuk pertama kalinya, Sumsel akan diwakili oleh dua klub dalam kompetisi Liga 2.
Baca Juga:Cik Ujang: Dari Bupati hingga Wakil Gubernur, Kini Bangun Klub Sepak Bola Sumsel United
Bermarkas di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumsel United hadir dengan misi besar: membina talenta lokal, membangun klub yang profesional dan mandiri, serta membidik promosi ke Liga 1.
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Selatan menyatakan dukungan penuh terhadap kehadiran Sumsel United, klub baru asal Palembang yang siap meramaikan panggung Liga 2 Indonesia musim 2025/2026.
Dukungan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Umum Asprov PSSI Sumsel sebagai respons positif atas keputusan resmi dalam Kongres Biasa PSSI 2025 yang digelar di Jakarta.
"Benar, Sumsel United sebelumnya bernama Persikas Subang. Sudah disahkan dalam kongres PSSI kemarin dan dibacakan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Pak Erick Thohir," ujar Sekretaris Umum Asprov PSSI Sumsel, Syahril Musa kepada awak media, Kamis (5/6/2025).
Bagi Asprov, kehadiran Sumsel United bukan sekadar penambahan jumlah klub profesional di Sumatera Selatan, tetapi juga momentum kebangkitan sepak bola daerah, membuka peluang baru bagi talenta lokal, dan menghidupkan kembali gairah kompetisi di Bumi Sriwijaya.
Baca Juga:Misteri Klub Baru Wagub Cik Ujang: Nama Fans dan Bocoran Visinya Bikin Penasaran
Salah satu keputusan paling mencuri perhatian dalam forum tertinggi PSSI tersebut adalah resminya perpindahan domisili Persikas Subang—klub Liga 2 asal Jawa Barat—ke Palembang, Sumatera Selatan.
Tak hanya berpindah markas, klub ini juga mengalami transformasi identitas dengan mengganti nama menjadi Sumsel United, tanpa lagi membawa jejak nama lamanya.
Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan klub yang kini mengusung semangat dan kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, sekaligus mempertegas komitmen untuk menjadi kekuatan baru di kancah sepak bola nasional.
Syahril Musa menjelaskan pengajuan perpindahan markas klub ke Palembang bukan dilakukan secara tiba-tiba, melainkan telah melalui serangkaian proses administratif yang ketat serta peninjauan menyeluruh sesuai regulasi resmi PSSI.
Semua dokumen dan syarat yang dibutuhkan telah dipenuhi oleh manajemen klub, hingga akhirnya disahkan dalam Kongres Biasa PSSI 2025.
“Dengan perpindahan ini, Sumatera Selatan kini memiliki tambahan satu klub profesional lagi selain Sriwijaya FC, yang akan sama-sama bersaing di Liga 2 musim ini,” ucapnya.
Kehadiran Sumsel United disambut hangat oleh Asprov PSSI Sumatera Selatan sebagai angin segar bagi ekosistem sepak bola profesional di Bumi Sriwijaya.
Bagi Asprov, klub baru ini bukan sekadar pendatang, tetapi bagian dari upaya kolektif untuk membangun masa depan sepak bola daerah yang lebih dinamis dan inklusif.
Sumsel United diyakini akan membawa warna baru dalam kompetisi lokal, menggairahkan kembali semangat di level akar rumput, serta menciptakan lebih banyak peluang bagi talenta muda untuk unjuk gigi di kancah nasional.
“Tujuan utama kami tentu untuk memajukan sepak bola Sumatera Selatan. Adanya Sumsel United bukan untuk menyaingi, tapi justru membangun atmosfer persaingan yang sehat dengan Sriwijaya FC. Semakin banyak klub profesional, semakin luas juga kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang,” tegasnya penuh harap.
Asprov PSSI Sumatera Selatan memandang bahwa kehadiran lebih dari satu klub profesional dalam satu provinsi bukanlah sebuah ancaman, melainkan peluang besar untuk memperkuat fondasi sepak bola daerah.
Mereka menegaskan, tidak ada yang salah jika Sumsel kini memiliki dua tim yang sama-sama berkompetisi di Liga 2.
Justru, hal ini mencerminkan kemajuan ekosistem sepak bola di wilayah tersebut. Bahkan, provinsi-provinsi dengan sejarah panjang sepak bola seperti Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Sulawesi Selatan telah lebih dulu menunjukkan bahwa rivalitas lokal bisa menjadi pendorong utama peningkatan kualitas, baik dari sisi pembinaan pemain, manajemen klub, hingga daya tarik penonton.
Sumsel United dan Sriwijaya FC diharapkan dapat menciptakan dinamika kompetisi yang sehat, saling memacu prestasi, serta mendorong semangat masyarakat untuk kembali memenuhi stadion dan mencintai tim daerahnya.
Asprov meyakini bahwa dengan kolaborasi, bukan rivalitas destruktif, Sumatera Selatan bisa menjadi kekuatan baru dalam peta sepak bola nasional.