5 Jurus Jitu Koperasi Merah Putih Bikin Pengrajin Songket Sumsel Go Digital

Koperasi Merah Putih, sebuah program strategis yang digagas pemerintah untuk menggerakkan ekonomi desa, kini menjadi angin segar bagi para pengrajin songket di Sumsel.

Tasmalinda
Senin, 02 Juni 2025 | 20:01 WIB
5 Jurus Jitu Koperasi Merah Putih Bikin Pengrajin Songket Sumsel Go Digital
koperasi merah putih di Sumatera Selatan dengan komoditas kain songket

Koperasi Merah Putih membantu menyediakan akses pembiayaan dengan bunga ringan serta kemudahan pengajuan modal usaha.

Selain itu, koperasi juga berperan dalam penyediaan infrastruktur digital seperti jaringan internet dan perangkat pendukung, sehingga para pengrajin dapat bekerja lebih efektif dan efisien.

Dukungan ini membuat transisi ke pemasaran digital tidak terasa berat dan memberikan peluang yang setara bagi pengrajin kecil.

4. Penguatan Branding dan Storytelling Produk

Baca Juga:PTBA Peringati Hari Lahir Pancasila: Mengukuhkan Nilai Kebangsaan dan Kontribusi untuk Negeri

Salah satu kunci sukses produk lokal di era digital adalah kemampuan branding dan menceritakan kisah di balik produk.

Koperasi Merah Putih mengajarkan pengrajin untuk menonjolkan nilai sejarah, budaya, dan keunikan songket sebagai bagian dari strategi pemasaran.

Konten kreatif berupa video proses pembuatan songket, cerita pengrajin, hingga tradisi yang melekat pada kain songket dibuat untuk menarik perhatian konsumen dan membangun loyalitas.

Dengan cara ini, pembeli tidak hanya membeli produk, tetapi juga merasa terhubung dengan warisan budaya yang dijaga.

5. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Pihak Swasta

Baca Juga:5 Fakta Viral Orang Tua di Sumsel Bawa Anak Pecandu Sabu ke Barak Dedi Mulyadi

Koperasi Merah Putih aktif menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, kementerian, serta pelaku bisnis swasta untuk membuka jaringan distribusi dan promosi yang lebih luas.

Melalui kerja sama ini, produk songket tidak hanya hadir di toko-toko fisik maupun online nasional, tetapi juga kerap dipamerkan dalam berbagai event budaya dan pameran internasional.

Kolaborasi ini memperkuat posisi pengrajin songket di pasar dan menambah peluang ekspor ke luar negeri.

Sejak program ini berjalan, banyak pengrajin songket di Ogan Ilir dan sekitarnya merasakan perubahan signifikan. Pendapatan meningkat, produk lebih cepat dikenal, dan semangat untuk menjaga budaya semakin membara.

Selain itu, keikutsertaan para ibu rumah tangga dalam kegiatan koperasi memberikan dampak sosial positif, memperkuat solidaritas komunitas dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih bukan hanya soal ekonomi, tapi juga pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh. “Kita ingin para pengrajin tidak hanya menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga penjaga warisan budaya bangsa,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini