Anti Boncos! Ini 6 Strategi Investasi Jitu untuk Pemula di Tahun 2025

2025 ideal bagi pemula investasi karena fintech & akses mudah. Strategi: tentukan tujuan, kenali profil risiko, diversifikasi, manfaatkan platform digital, disiplin, hindari spekulasi.

Bella
Jum'at, 30 Mei 2025 | 12:40 WIB
Anti Boncos! Ini 6 Strategi Investasi Jitu untuk Pemula di Tahun 2025
Ilustrasi investasi (Pexels.com/FBurak The Weekender)

SuaraSumsel.id - Tahun 2025 menjadi momen yang ideal bagi para pemula untuk mulai berinvestasi.

Perkembangan teknologi keuangan (fintech), meningkatnya literasi finansial, serta kemudahan akses terhadap berbagai instrumen investasi membuat siapa pun kini bisa memulai perjalanan finansial dengan lebih percaya diri.

Namun, agar tidak salah langkah, penting bagi investor pemula untuk memiliki strategi yang jelas dan sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Artikel ini akan membahas strategi investasi terbaik yang bisa diterapkan oleh pemula di tahun 2025, mulai dari pemahaman dasar, pemilihan instrumen, hingga tips menjaga kestabilan portofolio.

Baca Juga:Bisnis Online Modal Minim tapi Cuan Maksimal, Ini 5 Ide yang Bisa Kamu Coba dari Rumah

Ilustrasi [Ist]
Ilustrasi [Ist]

1. Mulai dari Tujuan Keuangan

Langkah pertama sebelum berinvestasi adalah menentukan tujuan keuangan.

Apakah Anda ingin menabung untuk dana darurat, membeli rumah dalam 10 tahun, atau mempersiapkan dana pensiun?

Tujuan ini akan menentukan jangka waktu investasi serta jenis instrumen yang sesuai.

Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun, maka produk seperti reksa dana saham atau saham individu bisa menjadi pilihan.

Sementara itu, untuk tujuan jangka pendek seperti liburan atau membeli kendaraan dalam 1–2 tahun, investasi yang lebih stabil seperti reksa dana pasar uang lebih disarankan.

Baca Juga:BRI Terapkan Strategi Risiko untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan, Juga Perkuat Solusi Digital

2. Kenali Profil Risiko Anda

Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda-beda. Profil risiko terbagi menjadi tiga kategori utama:

Konservatif: Lebih suka keamanan dan menghindari kerugian. Cocok dengan deposito, obligasi pemerintah, atau reksa dana pasar uang.

Moderat: Bersedia mengambil risiko sedang untuk hasil yang lebih tinggi. Cocok dengan reksa dana campuran, obligasi korporat, atau ETF.

Agresif: Siap menanggung fluktuasi nilai investasi demi potensi keuntungan besar. Cocok dengan saham, reksa dana saham, atau crypto (dengan pengawasan ekstra).

Mengetahui profil risiko membantu Anda memilih investasi yang membuat Anda nyaman dan tidak panik ketika pasar berfluktuasi.

3. Diversifikasi adalah Kunci

Strategi utama dalam mengurangi risiko adalah diversifikasi menyebarkan dana investasi ke berbagai instrumen.

Jangan meletakkan semua uang Anda hanya di satu jenis aset.

Campurkan antara saham, obligasi, dan instrumen pasar uang sesuai dengan proporsi yang mencerminkan profil risiko Anda.

Misalnya, investor moderat dapat membagi portofolionya 50% ke reksa dana saham, 30% ke obligasi, dan 20% ke pasar uang.

Dengan diversifikasi, jika satu instrumen mengalami penurunan, yang lain bisa tetap stabil atau bahkan naik, sehingga total portofolio tetap sehat.

4. Manfaatkan Platform Digital

Tahun 2025 menjadi era di mana investasi digital makin mudah diakses. Gunakan aplikasi investasi resmi dan terdaftar di OJK untuk membeli reksa dana, saham, hingga obligasi.

Beberapa platform bahkan menyediakan fitur robo advisor yang membantu Anda mengelola portofolio secara otomatis berdasarkan preferensi Anda.

Pilih aplikasi yang menyediakan edukasi, analisis pasar, dan laporan performa yang mudah dipahami agar Anda dapat memantau perkembangan investasi secara berkala.

5. Disiplin dan Konsisten

Investasi bukan cara cepat kaya, tetapi cara cerdas untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.

Maka dari itu, penting untuk berinvestasi secara rutin, misalnya setiap bulan dari penghasilan tetap Anda.
Ini disebut strategi dollar cost averaging — membeli secara bertahap tanpa terpengaruh naik-turunnya pasar.

Dengan konsistensi dan kesabaran, hasil investasi Anda akan berkembang seiring waktu, apalagi jika ditopang dengan efek compounding (bunga berbunga).

6. Hindari Spekulasi Berlebihan

Godaan untuk mengikuti tren atau “kata orang” sangat besar, apalagi dengan banyaknya konten viral tentang crypto, saham gorengan, atau aset digital spekulatif.

Sebagai pemula, penting untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan tanpa riset yang cukup.

Pastikan Anda hanya berinvestasi pada instrumen yang Anda pahami dan memiliki dasar yang kuat.

Jika tertarik mencoba aset spekulatif seperti kripto atau NFT, alokasikan maksimal 5–10% dari total portofolio Anda dan anggap sebagai “uang belajar”.

Strategi investasi terbaik untuk pemula di tahun 2025 tidak harus rumit.

Kuncinya adalah memahami tujuan, mengenali risiko pribadi, membagi portofolio dengan bijak, memanfaatkan teknologi, dan disiplin dalam berinvestasi.

Dengan pendekatan yang tepat sejak awal, Anda tidak hanya akan melindungi keuangan, tetapi juga menumbuhkannya untuk masa depan yang lebih cerah.

Mulailah dari sekarang, karena waktu adalah sekutu terbaik dalam dunia investasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini