Rahasia Manis Kue Maksuba & Lapis Kojo: Oleh-Oleh Khas Palembang yang Bikin Nagih

Kue-kue ini bukan sekadar penganan manis, melainkan juga bagian tak terpisahkan dari adat, budaya, dan sejarah Palembang.

Tasmalinda
Kamis, 29 Mei 2025 | 12:20 WIB
Rahasia Manis Kue Maksuba & Lapis Kojo: Oleh-Oleh Khas Palembang yang Bikin Nagih
kue tradisional Palembang, Sumatera Selatan cocok buat oleh-oleh (instagram Bunda Rayya)

SuaraSumsel.id - Ketika berbicara tentang Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pikiran kita secara otomatis melayang pada kelezatan pempek yang gurih dan asam, atau segarnya pindang patin.

Namun, jangan salah, Bumi Sriwijaya ini menyimpan harta karun kuliner lain yang tak kalah memikat, khususnya dalam dunia kue-kue tradisional.

Kue-kue ini bukan sekadar penganan manis, melainkan juga bagian tak terpisahkan dari adat, budaya, dan sejarah Palembang.

Kue-kue ini adalah simbol kemewahan, kesabaran, dan keahlian tangan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Baca Juga:Harga Emas di Palembang Stabil di Rp10,2 Juta per Suku, Peluang Investasi Menarik

Tak heran jika kue-kue tradisional khas Palembang ini selalu menjadi incaran utama para wisatawan sebagai oleh-oleh wajib. Mari kita selami lebih dalam pesona dan keunikan beberapa kue legendaris ini.

1. Maksuba: Sang Ratu Lapis Khas Palembang

Jika ada satu kue yang paling identik dengan Palembang dan memiliki reputasi sebagai "ratu" di antara kue lapis lainnya, itu adalah Kue Maksuba.

Tampilannya yang berlapis-lapis, rapi, dan berwarna keemasan kecokelatan sudah menjadi ciri khas yang membedakannya.

Namun, bukan hanya penampilan, rasanya pun sungguh istimewa.

Baca Juga:WiFi Gratis di 50 Titik Palembang Sudah Nyala! Nggak Perlu Password Auto Kencang

Terbuat dari bahan-bahan pilihan seperti telur bebek, mentega, gula, dan susu kental manis, proses pembuatan Maksuba membutuhkan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi.

Adonan dituangkan selapis demi selapis, lalu dipanggang menggunakan api atas secara bergantian hingga matang sempurna, menciptakan tekstur lembut, padat, namun lumer di lidah.

Aroma mentega dan telur yang kuat berpadu dengan sentuhan manis yang pas, menghasilkan pengalaman rasa yang mewah.

Konon, dulunya Maksuba hanya disajikan pada acara-acara besar kesultanan atau perayaan penting seperti Lebaran dan pernikahan.

Harganya yang relatif mahal juga mencerminkan kualitas bahan dan proses pembuatannya yang rumit.

Kini, Maksuba bisa ditemukan di berbagai toko oleh-oleh, siap memanjakan lidah Anda dan menjadi hadiah istimewa bagi keluarga atau kerabat.

2. Lapis Kojo: Kehijauan Aroma Pandan yang Memikat

Setelah Maksuba, giliran Lapis Kojo unjuk gigi. Kue lapis khas Palembang ini tak kalah populer dan sering disandingkan dengan Maksuba.

Perbedaan paling mencolok adalah warnanya yang hijau terang dan aroma pandan yang semerbak. Nama "Kojo" sendiri berasal dari kata "ijo" yang berarti hijau dalam bahasa setempat.

Lapis Kojo juga dibuat dengan teknik berlapis seperti Maksuba, namun dengan penambahan sari daun pandan murni yang memberikan warna dan aroma alami.

Teksturnya yang lembut, basah, dan sedikit kenyal dengan rasa manis legit serta aroma pandan yang khas, membuat Lapis Kojo menjadi favorit banyak orang.

Rasanya yang unik dan otentik ini seringkali membangkitkan nostalgia akan cita rasa kue tradisional Nusantara.

Lapis Kojo sangat cocok dinikmati bersama teh hangat, menjadikannya teman setia di sore hari atau hidangan penutup yang sempurna setelah makan. Keindahan warnanya juga menambah daya tarik visual di meja hidangan.

3. Engkak Ketan: Kekayaan Rasa dalam Lapisan Hitam Manis

Meskipun tidak sepopuler Maksuba atau Lapis Kojo, Engkak Ketan memiliki tempat tersendiri di hati para penikmat kue tradisional Palembang.

Kue ini memiliki ciri khas warna gelap yang berasal dari gula merah dan ketan hitam, menciptakan kontras yang menarik dengan kue lapis lainnya.

Bahan dasar utamanya adalah tepung ketan hitam, gula merah, santan kental, dan telur.

Proses pembuatannya juga melibatkan teknik berlapis yang dipanggang perlahan, menghasilkan tekstur yang lebih padat dan kenyal dibandingkan Maksuba atau Lapis Kojo.

Rasanya manis legit dengan sentuhan gurih dari santan dan aroma khas ketan hitam yang kuat. Engkak Ketan sering disajikan dalam potongan-potongan kecil, cocok untuk kudapan ringan namun mengenyangkan.

4. Bolu Kemplum: Si Lembut yang Tak Kalah Istimewa

Di samping kue-kue lapis yang rumit, Palembang juga memiliki Bolu Kemplum.

Bolu ini memiliki tekstur yang sangat lembut dan cenderung basah, hampir mirip dengan bolu kukus namun dengan karakteristik yang unik. Bahan dasarnya antara lain telur, terigu, gula, dan santan.

Bolu Kemplum biasanya tidak memiliki warna yang mencolok, cenderung kuning pucat atau sedikit kecoklatan.

Rasanya manis sederhana namun sangat memuaskan, seringkali memiliki aroma vanila atau sedikit pandan. Bolu ini cocok bagi mereka yang tidak terlalu menyukai rasa manis yang kuat, namun tetap ingin menikmati kelembutan kue tradisional Palembang.

Bolu Kemplum sering menjadi pilihan oleh-oleh karena rasanya yang universal dan harganya yang lebih terjangkau.

Lebih dari Sekadar Oleh-Oleh: Warisan yang Harus Dilestarikan

Kue-kue tradisional Palembang ini bukan hanya sekadar kudapan manis atau oleh-oleh.

Mereka adalah cerminan dari kekayaan budaya, kesabaran leluhur, dan keindahan cita rasa Nusantara.

Proses pembuatannya yang memakan waktu dan membutuhkan keahlian khusus menjadikan setiap potong kue adalah sebuah karya seni.

Di era modern ini, menjaga eksistensi kue-kue tradisional ini menjadi tantangan tersendiri.

Namun, dengan semakin banyaknya wisatawan yang mencari pengalaman otentik, dan dengan dukungan dari para pengrajin kue yang masih setia melestarikan resep kuno, kue-kue ini akan terus hidup dan menjadi identitas tak terpisahkan dari Kota Palembang.

Jadi, saat Anda berkunjung ke Palembang, jangan lupa untuk membawa pulang manisnya warisan Sriwijaya ini sebagai buah tangan yang tak terlupakan!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini